Semarang (ANTARA) – Jawa Tengah bakal punya pembangkit listrik tenaga surya terapung (PLTS) di dua lokasi: Kedungombo di Kabupaten Sragen dan Gajahmungkur di Kabupaten Wonogiri.
Direktur Pengembangan Bisnis dan Niaga PT PLN Indonesia Power, Julita Indah, mengatakan di Semarang pada Sabtu bahwa pembangunan PLTS ini termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).
Pembangunan PLTS ditargetkan dimulai tahun 2025, dengan durasi sekitar 14 bulan, dan setiap pembangkit diproyeksikan menghasilkan 100 megawatt.
“Pembangunan PLTS tidak akan lama. Kami berharap bisa mulai ‘operasi komersial’ akhir 2026 atau awal 2027,” ujarnya.
Dia berharap dua PLTS ini bisa dorong perekonomian, karena berpotensi menyerap ratusan pekerja.
Selain itu, PLTS terapung di Gajahmungkur dan Kedungombo akan jadi daya tarik unik bagi investor dan wisatawan.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mendukung pengembangan PLTS terapung, apalagi program ini mendorong pertumbuhan industri hijau.
“Saya akan koordinasi dengan kabupaten karena ini masuk Proyek Strategis Nasional, jadi harus dilaksanakan,” katanya.
Baru-baru ini, Luthfi mengaku bertemu duta besar Uni Eropa dan perwakilan 12 negara Uni Eropa di Surakarta, di mana mereka bahas inisiatif industri hijau.
Dia mencatat bahwa investor kerap menanyakan ketersediaan energi hijau jika mereka berinvetasi di Jawa Tengah.
“Prinsipnya kami dukung. Ini harus diwujudkan karena kami dorong investasi dan pertanyaan utamanya selalu apakah ‘tenaga hijau’ tersedia,” tegasnya.
Berita terkait:
Energi terbarukan jadi masa depan meski ada kekayaan migas: Prabowo
Berita terkait:
Pertamina tandatangani kerja sama US$120 juta dengan perusahaan energi hijau Filipina
Berita terkait:
Elektrikasi – Indonesia dukung pengembangan industri modul surya
Penerjemah: Zuhdiar Laeis, Cindy Frishanti Octavia
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025