Menteri Pertanian Meminta Petani yang Terkena Banjir Melaporkan Jika Bantuan Tidak Tiba dalam Seminggu: Saya Membayar Tiket Pergi-Pulang

Selasa, 13 Februari 2024 – 06:28 WIB

Jakarta – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta para petani korban banjir dan pemerintah daerah di Jawa Tengah, segera melapor kepada dirinya secara langsung apabila bantuan dari Kementerian Pertanian tidak sampai ke mereka dalam waktu sepekan.

Baca Juga :

Pemerintah Beri Bantuan Rp 30 Miliar Buat Petani Terdampak Banjir di Jawa Tengah, Ini Rinciannya

Ia menegaskan pemerintah melalui Kementan, memberikan bantuan benih gratis kepada para petani yang terdampak banjir di Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Demak, Jawa Tengah yang dilanda banjir. “Tidak lebih satu minggu semua bantuannya yang saya sebutkan tadi tiba, kalau tidak, silahkan satu orang Demak datang ke Jakarta aku yang bayarin tiketnya PP (pulang-pergi) dan hotelnya, datang melapor jika bantuan tidak sampai (sepekan),” kata Amran dalam keterangan di Jakarta, Senin.

Baca Juga :

Besok, Ketua KPU Putuskan Nasib Pemungutan Suara Susulan di Demak

Menurut Amran, bantuan Kementan bagi para petani terdampak banjir di Jateng berupa sarana dan prasarana pertanian kepada korban banjir di wilayah Jawa Tengah (Jateng) senilai Rp30 miliar, di antaranya pupuk, benih, alsintan, dan alat panen lainnya yang dapat mempercepat produksi.

Baca Juga :

TPS Rawan Konflik dan Banjir di Tangerang Akan Dipindah

“Total bantuan senilai Rp30 miliar dengan rincian benih padi untuk 10.000 hektare, JIT, Asuransi Pertanian (AUTP), pompa, combine harvester dan traktor untuk tiga kabupaten,” ujar Amran.

Amran menerangkan untuk pupuk Kementerian Pertanian akan menyalurkan sebanyak 75 ton yang akan dibagi masing-masing 25 ton untuk Kabupaten Demak, Grobogan dan Kabupaten Kudus.

“Kami janji insya Allah Kabupaten Demak, Grobogan, dan Kudus totalnya ada 7000 hektare insya Allah benihnya kami bantu 10.000 hektare, cadangan 3000 itu gratis,” ucap Amran.

MEMBACA  Apa yang kita ketahui tentang korban

Selanjutnya, untuk mesin pemanen padi atau mesin combine harvester, Kementerian Pertanian akan memberikan sebanyak 30 unit dengan masing-masing 10 unit bagi ketiga daerah terdampak banjir tersebut.

“Selama saya masih di Kementerian (Pertanian), kalau yang saya sebutkan tadi tidak sampe, datang satu orang, cukup Kadis (Kepala Dinas Pertanian) yang datang, langsung laporkan. Kadis Kudus, Grobogan langsung cegat saya bahwa bantuannya tidak sampai, jangan melalui Dirjen, karena kalau darurat saya yang tangani langsung,” tegas Amran.

Menurutnya petani harus mendapatkan perhatian lebih karena mempunyai peran strategis dan menjadi garda terdepan dalam memastikan ketersediaan pangan bagi bangsa dan negara.

Bagi Amran, krisis ekonomi dan kesehatan dapat diatasi, namun krisis pangan akan membawa dampak yang jauh lebih serius dan berpotensi menciptakan ketegangan dan konflik sosial yang mengancam stabilitas negara.

“Kalau krisis ekonomi itu bisa kita lewati, krisis kesehatan itu bisa kita lewati tapi kalau pangan jangan coba-coba, pasti masalah nasional dan itu bisa konflik sosial, bisa kita ribut antara kita kalau tidak ada pangan,” kata Amran.

Mentan Amran didampingi Bupati Demak Eisti’anah dan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno meninjau langsung sejumlah lahan pertanian yang kebanjiran di daerah Demak.

Halaman Selanjutnya

“Kami janji insya Allah Kabupaten Demak, Grobogan, dan Kudus totalnya ada 7000 hektare insya Allah benihnya kami bantu 10.000 hektare, cadangan 3000 itu gratis,” ucap Amran.