Kisah Mbah Bolong, Murid Sunan Ampel yang Mampu Menunjukkan Kakbah dari Surabaya Note: The text has been refined for better visual appeal while maintaining the original meaning in Indonesian.

Masjid Agung Sunan Ampel di Ampel, Kecamatan Semampir, Surabaya, bukan cuma tempat ibadah dan wisata religi. Masjid ini dibangun abad ke-15 dan punya banyak cerita sejarah serta spiritual. Foto: Diwan Mohammad Zahri

MASJID AGUNG Sunan Ampel di Ampel, Semampir, Surabaya, bukan hanya untuk ibadah tapi juga wisata religi. Masjid ini berdiri sejak abad ke-15 dan menyimpan banyak kisah mistis, termasuk karomah para tokoh pendirinya. Salah satunya Mbah Shonhaji atau yang lebih dikenal sebagai Mbah Bolong.

Mbah Bolong adalah murid Sunan Ampel yang dipercaya berasal dari Hadhramaut, Yaman. Menurut beberapa literatur, Shonhaji datang ke Jawa sekitar tahun 1417 Masehi bersama kerabatnya yang juga keturunan Habaib.

Baca juga: Kesaktian Sunan Ampel Tak Tembus Ditikam Keris Lembu Peteng

Mereka antara lain Syayyid Robbinur, Syayyid Ahmad Faqih (kelak dikenal sebagai Mbah Kaliagung di Gresik), Syayyid Silbani, dan Syayyid Laduni. Konon, mereka datang ke Nusantara atas petunjuk Syayyid Abdulmajid yang mendapat ilham agar mereka berguru kepada Syekh Ali Rahmatullah atau Sunan Ampel di Padepokan Ampel Delta, Surabaya.

Saat pembangunan Masjid Agung Sunan Ampel selesai tahun 1421 M, Mbah Shonhaji diberi tugas penting oleh gurunya, yaitu menentukan arah kiblat dan letak imam.

MEMBACA  Diduga serangan mobil di Munich: Apa yang kita ketahui