sedang memuat…
Demonstran menolak kebijakan imigrasi keras Presiden AS Donald Trump di Los Angeles, California. Foto/aljazeera
LOS ANGELES – Wali Kota Los Angeles Karen Bass mengumumkan jam malam di sebagian kota terbesar kedua di AS, menyusul protes menentang tindakan imigrasi Presiden Donald Trump. Jam malam berlaku di area seluas 1 mil persegi (2,6 km²) di pusat kota.
“Jam malam mulai berlaku dari jam 8 malam Selasa (10/6/2025) sampai 6 pagi Rabu (03:00 GMT sampai 13:00 GMT Rabu),” kata Bass.
“Banyak bisnis sudah terdampak atau dirusak. Semalam, 23 bisnis dijarah, dan kalau kamu lihat di pusat kota LA, grafiti ada di mana-mana dan merusak properti serta usaha,” ujarnya dalam konferensi pers.
“Pesan saya: kalau tidak tinggal atau kerja di pusat kota LA, jauhi daerah itu. Polisi akan menangkap pelanggar jam malam dan akan diproses hukum,” tegas Bass.
Dia memperkirakan jam malam akan berlangsung beberapa hari, tapi hanya berlaku untuk sebagian kecil kota yang luasnya 502 mil persegi (1.300 km²).
“Yang perlu ditekankan, ini bukan menganggap remeh kerusakan yang terjadi—tapi harus dipahami bahwa kerusakan di area 1 mil ini tidak mewakili seluruh kota,” jelasnya.
“Pemberitaan seolah-olah seluruh kota dalam krisis, padahal tidak,” tambah Bass.
Pengumuman ini keluar saat protes atas razia imigran tidak berdokumen oleh pemerintahan Trump memasuki hari kelima di Los Angeles. Demo juga terjadi di puluhan kota AS lain seperti New York, Chicago, dan Atlanta.
Tindakan keras Trump termasuk kirim Garda Nasional dan Marinir ke demo telah dikritik pejabat California, yang menuduhnya menyalahgunakan kekuasaan dan memicu ketegangan.