Sejumlah oknum WNI yang diduga para pekerja migran Indonesia (PMI) di Jepang tengah jadi sorotan. Pasalnya, mereka membuat resah warga setempat dengan aksi nongkrong di jalan dan mengganggu ketertiban umum. Foto/Tangkapan Layar Akun X @minako_satou
JAKARTA – Kementerian Pariwisita dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI turut menanggapi viralnya ulah sekelompok oknum pekerja migran Indonesia (PMI) di Jepang yang dilaporkan telah menimbulkan keresahan di kalangan warga lokal.
Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf Nia Niscaya mengungkapkan kekecewaannya atas ulah sekelompok oknum PMI tersebut. Apalagi, menurutnya, persepsi dan nama baik suatu negara berakar dari budaya yang harus tetap dijunjung tinggi oleh setiap warga negara saat berada di negara lain.
“Saya sangat kecewa, menyayangkan, dan semoga itu tidak terulang. Jadi ini kembali teman-teman sekalian. Pariwisata itu juga membangun persepsi tentang negara,” ujar Nia dalam ‘The Weekly Brief with Sandi Uno (WBSU)’ di Kantor Kemenparekraf, Jakarta, Senin (2/9/2024).
“Pariwisata kita itu akarnya adalah budaya dan alam. Jadi salah satu modal itu adalah budaya. Jadi kalau budaya kita seperti itu kayaknya kurang elok ya,” sambungnya.
Nia berharap kejadian ini tidak kembali terulang di kemudian hari. Ia mewakili Kemenparekraf dan pemerintah Indonesia turut mengungkapkan permohonan maaf atas aksi sekelompok oknum PMI tersebut.
Sebagai tindak lanjut, Nia memastikan, pihaknya akan berkoordinasi dengan lembaga dan instansi atau perwakilan terkait untuk melakukan sejumlah langkah agar kejadian tersebut tak kembali terulang di kemudian hari.
“Jadi ini mohon tidak terulang kembali, dan kami sangat menyesalkan. Mohon maaf kepada aparat setempat,” ungkapnya.
“Dan ini kami akan koordinasi dengan perwakilan bagaimana status itu, dan bagaimana upaya kita atau lewat perwakilan karena agar tidak terulang kembali,” lanjut Nia.