Jakarta (ANTARA) – Kementerian Koperasi mengajak Tim Penggerak PKK untuk membantu menguatkan gerakan koperasi di tingkat akar rumput dan mengembangkan Koperasi Desa Merah Putih.
Dalam Rapat Kerja Nasional ke-10 TP PKK di Samarinda, Kalimantan Timur pada Selasa, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menekankan potensi besar perempuan dalam pengelolaan koperasi.
Data kementerian menunjukkan 49 persen anggota koperasi di Indonesia adalah perempuan, sementara 38 persen karyawan koperasi juga perempuan, menurut pernyataan resmi yang dirilis Rabu.
Meski hanya 22 persen perempuan yang menempati posisi manajerial, koperasi perempuan aktif menunjukkan kinerja positif: aset mencapai Rp3,4 triliun, volume usaha Rp2,8 triliun, dan laba usaha Rp173,1 miliar.
“Ini bukti bahwa koperasi, khususnya koperasi perempuan, berpotensi memberdayakan keluarga secara ekonomi dan berkontribusi pada ketahanan sosial masyarakat,” kata Setiadi.
Dia menyatakan bahwa keterlibatan perempuan, yang dikoordinasikan lewat TP PKK, akan mengoptimalkan program strategis pemerintah seperti Koperasi Desa Merah Putih.
Menurutnya, kader PKK memiliki kapasitas, pengalaman, dan jaringan sosial yang kuat untuk memberdayakan ekonomi melalui koperasi.
Sinergi antara kader PKK dan Koperasi Desa Merah Putih bisa diwujudkan lewat berbagai peran, mulai dari anggota, pengurus, hingga pengelola koperasi.
Dia juga menyoroti potensi kolaborasi PKK dan Koperasi Merah Putih dalam upaya meningkatkan pendapatan keluarga, sebagai salah satu agenda utama TP PKK.
Selanjutnya, Program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) bisa disinergikan dengan tujuh unit utama Koperasi Desa Merah Putih untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Ketujuh unit tersebut meliputi kantor koperasi, kios sembako, unit simpan pinjam, klinik kesehatan desa/kecamatan, apotek desa/kecamatan, sistem pergudangan, dan fasilitas logistik desa/kecamatan.
Melalui unit-unit ini, menteri berharap perempuan dan TP PKK bisa lebih aktif memberdayakan ekonomi lokal.
Ketua Umum TP PKK Pusat Tri Tito Karnavian menyatakan bahwa tim PKK tidak hanya mendukung keluarga tapi juga membentuk dan mengelola koperasi.
“Sinergi PKK dan koperasi desa bisa jadi contoh pemberdayaan perempuan dan ekonomi lokal berbasis gotong royong,” ujar Tri.
Penerjemah: Shofi Ayudiana, Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2025