Judul: Kesepakatan Dagang UE Buka Pasar Ekspor untuk Produk Hijau dan Berkelanjutan: RI (Diformat dengan rapi, tanpa teks tambahan atau komentar dari saya.)

Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti Widya Putri, mengatakan bahwa Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU CEPA) bisa membuka pasar ekspor baru untuk produk Indonesia yang hijau dan berkelanjutan.

“Ada beberapa produk unggulan yang bisa kami promosikan ke pasar Eropa. Pasar Eropa sangat menekankan aspek keberlanjutan, termasuk energi terbarukan,” ujarnya di sini pada Senin.

Selain itu, ia menyebutkan bahwa aspek keberlanjutan juga bisa menjadi nilai jual untuk produk kecantikan Indonesia yang terbuat dari bahan organik.

Sejauh ini, komoditas ekspor Indonesia paling populer ke Uni Eropa adalah alas kaki, diikuti oleh furnitur, kata Putri.

Dia berharap ekspor Indonesia ke UE akan lebih beragam dan terus mengadopsi nilai keberlanjutan di masa depan.

Wamen mengatakan perjanjian dagang ini, yang melibatkan negosiasi selama puluhan tahun, memberikan alternatif bagi Indonesia di tengah ketidakpastian global.

Dia juga menyebutkan bahwa kesepakatan ini membuat Uni Eropa melunakkan sikapnya terkait penerapan Peraturan Deforestasi Uni Eropa (EUDR) pada produk Indonesia.

“Ini tanda positif. Dengan pelunakkan sikap (oleh Uni Eropa), berarti ada kompromi dalam proses negosiasi yang harus kita apresiasi, dan semoga ini baik untuk Indonesia,” tambahnya.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Budi Santoso mengatakan UE telah melunak dalam menerapkan EUDR, mungkin mencerminkan kemauan mereka untuk membangun kemitraan jangka panjang dengan Indonesia.

Dia mencatat bahwa penyelesaian IEU-CEPA akan membuka peluang baru untuk memperluas pasar ekspor Indonesia.

Setelah akses pasar melebar melalui kesepakatan ini, pelaku usaha Indonesia harus meningkatkan ekspor ke Eropa, ujarnya.

Berita terkait: IEU-CEPA menyediakan pasar alternatif untuk Indonesia: Presiden

Berita terkait: Indonesia dan UE siap tandatangani perjanjian dagang pada September: menteri

MEMBACA  Presiden Prabowo Perjuangkan Kesejahteraan dan Jaminan Hidup bagi Guru

Reporter: Uyu Septiyati Liman
Editor: Primayanti
Hak Cipta © ANTARA 2025