Jakarta (ANTARA) – Menteri Hak Asasi Manusia Natalius Pigai menyatakan bahwa pemerintah "berhak" untuk melarang bendera Bajak Laut Topi Jerami dari serial Jepang One Piece dikibarkan saat peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Indonesia.
Dalam pernyataan tertulisnya pada Minggu, menteri menjelaskan bahwa pelarangan ini adalah langkah penting untuk melindungi simbol nasional dan menunjukkan rasa hormat kepada negara.
Pernyataan ini muncul menanggapi tren online baru-baru ini di mana warganet Indonesia membagikan foto dan video bendera fiksi tersebut dikibarkan di rumah, kendaraan, dan tempat umum jelang peringatan HUT RI.
Dalam serial One Piece, bendera Bajak Laut Topi Jerami melambangkan perlawanan terhadap pemerintah dunia yang menindas serta perjuangan untuk kebebasan dan keadilan.
Mengikuti tren media sosial, warganet Indonesia menggunakan simbolisme ini untuk menyatakan ketidakpuasan terhadap korupsi dan ketidakadilan yang dirasakan di negara ini.
Pigai memperingatkan bahwa mengibarkan bendera One Piece bersamaan dengan bendera Merah-Putih bisa melanggar hukum bahkan dianggap sebagai hasutan, yang wajib ditindak oleh pemerintah.
Ia menambahkan bahwa tindakan ini sesuai dengan hukum internasional, yang melindungi hak negara untuk bertindak terhadap ancaman terhadap integritas dan stabilitas nasional.
Menteri berargumen bahwa organisasi internasional, termasuk PBB, kemungkinan tidak akan keberatan dengan keputusan Indonesia, karena sejalan dengan Kovenan Internasional tentang Hak Sipil dan Politik, yang telah diratifikasi Indonesia melalui UU No. 12 Tahun 2005.
Ia juga menegaskan bahwa langkah ini menunjukkan sinergi antara hukum nasional dan internasional dalam menjaga stabilitas.
Pigai menepis kekhawatiran bahwa larangan ini membatasi kebebasan berekspresi.
"Semoga masyarakat paham bahwa larangan ini demi persatuan dan kesatuan bangsa di momen bersejarah seperti peringatan HUT RI," ujarnya.
Berita terkait: Govt says ‘One Piece’ pirate flag trend not banned in Indonesia
Berita terkait: Indonesia urged to honor National Flag amid viral ‘One Piece’ trend
Penerjemah: Rio Feisal, Nabil Ihsan
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Hak Cipta © ANTARA 2025