Jakarta (ANTARA) – Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) telah membuka kantor global engagement (Kadin GEO) di Paris, Prancis. Langkah strategis ini bertujuan memperkuat pengaruh Indonesia dalam diplomasi ekonomi global dan kerja sama internasional.
Peluncuran kantor ini bertepatan dengan perayaan Hari Bastille Prancis pada 14 Juli 2025. Ketua Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, menyebut ini sebagai langkah tepat untuk memperdalam hubungan ekonomi, terutama setelah penandatanganan awal Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (I-EU CEPA).
“Kita butuh pemandu di Uni Eropa, dan Prancis punya peran kunci untuk membuka lebih banyak peluang (kerja sama ekonomi dengan Indonesia) — terutama setelah penandatanganan I-EU CEPA di Brussels,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Selasa malam.
Kadin GEO akan dipimpin oleh Wakil Ketua Bidang Hubungan Internasional Kadin Indonesia, Bernardino M. Vega.
Kantor di Paris ini bertugas memimpin diplomasi ekonomi Indonesia, menjadi jembatan antara kepentingan bisnis Indonesia dengan ekosistem bisnis internasional yang lebih luas.
“Kami ingin menyampaikan pesan yang konsisten saat mewakili Indonesia di forum bilateral dan multilateral. Ini penting, apalagi dengan peran aktif kami di ASEAN, APEC, OECD, BRICS, COP, dan G20,” kata Bakrie.
Wakil Ketua Bidang Luar Negeri Kadin Indonesia, James Riady, berharap pembukaan kantor ini dapat mendorong lebih banyak investasi dari perusahaan Prancis ke Indonesia.
“Kami berharap Prancis, dengan peran besarnya, bisa mendorong lebih banyak perusahaan untuk berkontribusi aktif dalam pembangunan ekonomi Indonesia,” ucapnya.
Pendirian Kadin GEO menegaskan komitmen Indonesia dalam memperluas kemitraan global.
Melalui kantor baru ini, Kadin berupaya meningkatkan kolaborasi lintas batas di bidang perdagangan, investasi, dan pembangunan ekonomi, sehingga posisi Indonesia sebagai kekuatan baru di ekonomi global semakin kuat.
Berita terkait: Kadin optimis IEU-CEPA tingkatkan perdagangan Indonesia-UE
Berita terkait: Ahli Belanda dicari untuk proyek tanggul laut Indonesia
Reporter: Ahmad M Fauzan, Uyu Liman
Editor: M Razi Rahman
Hak Cipta © ANTARA 2025