Hukum Kurban Secara Patungan: Inilah Penjelasan Dalilnya (Sesuai permintaan, teks tidak mengulang atau menanggapi masukan sebelumnya, hanya memberikan terjemahan dalam bahasa Indonesia.)

tunggu sebentar…

Ada tiga jenis pelaksanaan kurban yg bisa disebut sbg kurban kolektif. Foto ilustrasi/SindoNews

Hukum kurban patungan sering jadi pertanyaan, karena banyak panitia yg nawarin kurban bareng-bareng. Misalnya, sapi kurban dihargai tertentu utk dibeli bersama.

Dalam praktek, ada tiga bentuk ibadah kurban yg termasuk kurban kolektif:

1. Satu unta, sapi, atau kerbau utk tujuh orang.

2. Satu kambing/domba sbg kurban patungan dr banyak orang tanpa batas jumlah.

3. Arisan kurban; kumpulin uang rutin oleh sekelompok orang, terus diundi siapa yg berhak berkurban tahun itu.

Para ulama beda pendapat soal jumlah orang per hewan kurban.

Mazhab Syafi’i & Abu Hanifah bolehkan sapi/unta utk 7 orang. Abu Hanifah mensyaratkan niat sama: mendekatkan diri ke Allah. Sedangkan Syafi’iyah, Hanabilah, dan Nawawi memperbolehkan meski niatnya beda, misal ada yg kurban biasa, ada yg nazar.

Malikiyah gak bolehkan patungan nilai hewan kurban. Menurut mereka, satu hewan cuma cukup utk satu orang. Jadi kambing/domba gak sah kalo utk banyak orang kecuali ada dalil khusus.

Dalil yg dipake ulama antara lain hadis Jabir: “Kami haji Tamattu’ bareng Nabi SAW, lalu menyembelih sapi utk tujuh orang.” (Nasa’i). Juga hadis Ibnu Abbas: “Nabi SAW menyuruh orang yg gak dapet unta utk ganti dgn tujuh kambing.” (Ibnu Majah).

Jadi, kurban kolektif jenis pertama (unta/sapi/kerbau utk 7 orang) diperbolehkan berdasar analogi hadis-hadis itu. Ada juga yg bilang unta cukup utk 10 orang. Asy-Syaukani menyatakan unta udh-hiyah boleh utk sepuluh orang.

Kurban Kambing

Satu kambing hanya utk satu orang, tapi pahalanya bisa ditujukan utk seluruh keluarga, termasuk yg udah meninggal. Hadis riwayat Tirmidzi menyebut: “Di zaman Nabi SAW, ada orang berkurban seekor kambing utk diri & keluarganya.”

MEMBACA  Arsenal Menghancurkan West Ham United dengan Setengah Lusin Gol

Asy-Syaukani bilang kambing kurban boleh diniatkan utk satu keluarga meski anggotanya 100 orang atau lebih. Tapi menurut ijma’ ulama, kambing/domba cuma sah utk satu orang. Kecuali pendapat Malikiyah yg memperbolehkan utk keluarga besar dengan syarat:

1. Tinggal serumah (kalo bukan tanggungan wajib).

2. Ada hubungan kekerabatan.

3. Ada tanggungan nafkah, baik wajib atau sunah.

Yusuf al-Qardhawi jg setuju bahwa kambing kurban bisa utk satu keluarga, seperti sabda Nabi SAW saat menyembelih: “Ini dari Muhammad & keluarganya.”

**Versi Bahasa Indonesia (Tingkat B2 dengan Beberapa Kesalahan):**

*”Kemudian melaksanakan ibadah kurban itu.” (HR. Muslim)*

*Dalam hadis lain, beliau bersabda: Rasulullah saw berkurban dengan dua ekor domba yang masing-masing punya tanduk. Satu untuk kurban Nabi dan keluarganya. Sedangkan satu lagi untuk kaum muslimin yang tidak bisa berkurban.” (Dar al-Quthni)*

*Hadis-hadis ini jadi dalil bagi yang bilang boleh berkurban satu kambing, domba, atau biri-biri untuk satu orang dan keluarganya, asal sesuai syarat Malikiyah bahwa pelaksanaannya kolektif dalam hal pahala, bukan masalah harganya.

Baca juga: [Sebentar Lagi Iduladha, Yuk Kenali Dulu Syarat-syarat Hewan Kurbannya](https://kalam.sindonews.com)*

### **Cara Arisan**
*Bagaimana hukumnya kurban secara arisan?*

*Imam Ahmad bin Hambal bilang, kalau ada yang ga mampu aqiqah, “Hendaknya ia cari utang dan berharap Allah bantu melunasinya. Ini cara menghidupkan sunnah Rasulullah.” Kurban sama kayak aqiqah.*

*Sufyan Ats Tsauri cerita, “Dulu Abu Hatim pernah utang beli unta buat disembelih. Orang tanya, ‘Kamu utang buat beli unta?’ Dia jawab, ‘Aku dengar firman Allah,

لَكُمْ فِيهَا خَيْرٌ

“Kalian dapat kebaikan banyak di situ.” (QS. Al-Hajj: 36)'”*

*Menurut Hanabilah, kurban disyariatkan buat yang mungkin dapat harga hewan walau dengan utang, jika ga bisa bayar tunai.*

MEMBACA  Menyusuri Jejak Pendaratan Soekarno di Gorontalo dengan Menggunakan Pesawat Amfibi Catalina PB-504

*Kalau ikut pendapat Mazhab Hanbali, sah hukumnya kurban arisan, asal setiap peserta berutang untuk memenuhi kewajibannya ke yang lain.*

*Arisan kurban bisa dianggap utang, tapi harus:
1. Peserta arisan harus mampu, karena arisan = utang.
2. Harga kambing bisa naik tiap tahun, jadi tahun pertama setorannya lebihin dikit.
3. Saat penyembelihan, tetap pakai nama perorangan (satu orang untuk kambing, tujuh untuk sapi/unta), bukan nama kelompok.*

Baca juga: [Hukum Kurban Menurut 4 Mazhab](https://kalam.sindonews.com)

*(wid)*”