Minggu, 6 Juli 2025 – 06:19 WIB
Jakarta, VIVA – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jakarta terus berusaha membuka jalan bagi dunia bisnis Indonesia agar bisa lebih berkembang di pasar internasional. Salah satu caranya adalah dengan melakukan kunjungan strategis ke kantor Kadin Tokio.
Baca Juga:
BI: Kegiatan Dunia Bisnis Kuartal I-2025 Positif, Didorong Panen dan Lebaran
Rombongan Kadin Jakarta yang dipimpin oleh Ketua Umum Diana Dewi diterima dengan hangat oleh Hitoshi Ito, Ketua Umum Kadin Tokyo. Selain itu, Hitoshi juga menjabat sebagai Ketua Umum Kadin Jepang.
Diana Dewi menjelaskan bahwa pertemuan ini menjadi momen penting bagi dunia bisnis Jakarta untuk mengeksplor potensi kerja sama lintas negara. Hal ini termasuk membuka akses pasar dan peluang ekspor produk unggulan Jakarta.
Baca Juga:
Pihak Seringai Ungkap Ricky Siahaan Meninggal Dunia Secara Mendadak di Tokyo
Diharapkan, kolaborasi ini dapat memperluas peluang investasi di sektor kreatif, manufaktur, dan teknologi hijau. Selain itu, juga untuk memperkuat rantai pasok global, kerja sama inovasi teknologi, serta pengembangan SDM.
Ketua Umum Kadin Jakarta Diana Dewi dan Ketua Kadin Tokyo Hitoshi Ito.
Baca Juga:
D’Masiv Siap Gelar Konser di Tokyo, Nagoya dan Osaka
Diana menyatakan bahwa kunjungan ini bukan sekadar formalitas, tapi langkah nyata untuk mempersiapkan bisnis Jakarta menjadi bagian aktif dalam ekonomi global.
"Kalau bukan sekarang kita ambil kesempatan, kapan lagi? Bisnis Jakarta harus berani naik kelas jadi pemain global," ujar Diana pada Minggu, 6 Juli 2025.
Ia menambahkan, kerja sama dengan Kadin Tokyo akan mendorong investasi baru dan sinergi yang saling menguntungkan. Pelaku bisnis Jakarta juga didorong untuk memanfaatkan momen ini sebagai langkah memperkuat daya saing.
"Hari ini kita tidak cuma bicara peluang, tapi membangun jembatan nyata. Bisnis Jakarta tidak boleh hanya jadi penonton," tegasnya.
Menurutnya, dunia usaha Jakarta harus bisa melangkah lebih jauh.
"Sudah waktunya melompat lebih tinggi, bergabung dengan ekosistem bisnis Jepang, dan menjadi bagian dari rantai nilai dunia," kata Diana Dewi.