Selasa, 1 Juli 2025 – 17:15 WIB
Jakarta, VIVA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menanggapi usulan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) agar nilai tukar rupiah 2026 tidak lebih dari Rp 16.700 per dolar AS. Dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2026, rupiah diprediksi berada di kisaran Rp 16.500-Rp 16.900 per dolar AS.
Sri Mulyani menyatakan, asumsi tersebut sebagai antisipasi pemerintah dalam menghadapi gejolak ekonomi global. "Rentang Rp 16.500-Rp 16.900 per dolar AS memberi fleksibilitas untuk menangani ketidakpastian global," ujarnya dalam Rapat Paripurna DPR RI.
Baca Juga:
Puan Sebut Semua Parpol Bakal Kumpul, Bahas Putusan MK soal Pemilu Nasional dan Daerah Dipisah
Pemerintah juga menghargai masukan dari Fraksi Gerindra yang mengusulkan kisaran Rp 16.200-Rp 16.500 per dolar AS. Sementara, Fraksi PKB mengusulkan agar rentang dipersempit di Rp 16.300-Rp 16.700 per dolar AS. Sri Mulyani menegaskan, pemerintah akan terus berkoordinasi dengan Bank Indonesia (BI) untuk stabilisasi nilai tukar.
Baca Juga:
Putusan MK soal Pemilu Dipisah, Puan: Kita Cermati untuk Dilakukan Langkah yang Terbaik
Selain itu, strategi penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) akan dilakukan dengan hati-hati untuk menjaga imbal hasil di kisaran 6,6-7,2 persen.
Halaman Selanjutnya
Sumber: VIVA.co.id/M Ali Wafa