DPR Dorong Pertamina Atasi Kelangkaan BBM di Jember, Jawa Timur (Visual improvement: Clear spacing, bold for emphasis, and proper punctuation for readability.)

Selasa, 29 Juli 2025 – 22:25 WIB

Jakarta, VIVA – Anggota Komisi VI DPR RI, M Sarmuji, mendesak PT Pertamina agar cepat mengambil tindakan nyata untuk mengatasi kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Masalah ini terjadi akibat penutupan Jalur Nasional Jember-Banyuwangi via Gumitir.

Baca Juga:
Percepat Pengiriman BBM Wilayah Jember, Pertamina Tambah 86 Mobil Tanki Pasca Penutupan Jalur Gumitir

"Pertamina harus sigap. Ini keadaan darurat yang langsung memengaruhi masyarakat. Jangan sampai distribusi BBM terhambat terlalu lama karena rakyat yang akan menderita," kata Sarmuji dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (29/7/2025).

SPBU kehabisan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) solar bersubsidi Bio Solar. (foto ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

Baca Juga:
Pramono Beri Diskon Pajak BBM hingga 80 Persen untuk Kendalikan Inflasi Jakarta

"Saya yakin Pertamina sudah turun ke lapangan, tapi aksinya harus lebih cepat," tambahnya.

Menurut Sarmuji, kelangkaan ini terjadi karena pasokan BBM ke Jember selama ini bergantung pada distribusi dari Banyuwangi. Namun, penutupan jalur utama via Gumitir karena perbaikan jalan mengganggu aliran BBM.

Baca Juga:
37 Napi ‘Berbahaya’ dari Jawa Timur Dipindah ke Lapas Nusakambangan

"Kalau jalur dari Banyuwangi terhambat, seharusnya bisa digantikan dengan pengiriman dari Surabaya dan sekitarnya. Ini bukan waktunya menunggu. Kebutuhan BBM rakyat tidak bisa ditunda," tegasnya.

Sebagai Ketua Fraksi Partai Golkar DPR RI, Sarmuji juga menyoroti kenaikan harga BBM akibat kelangkaan ini.

"Sekarang di beberapa tempat, harga BBM eceran bisa mencapai Rp17.000 sampai Rp22.000 per liter. Ini sangat memberatkan, terutama bagi masyarakat kecil dan pelaku usaha yang bergantung pada transportasi sehari-hari," lanjutnya.

Ilustrasi pemberitahuan tentang Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium yang habis
Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Kelangkaan BBM memicu antrean panjang kendaraan di hampir semua SPBU di Jember. Pasokan BBM yang biasanya berasal dari Fuel Terminal Banyuwangi terganggu karena penutupan Jalur Gumitir.

MEMBACA  Pemerintah Menelusuri Digitalisasi Musik dengan Musisi-musisi Kalimantan Timur

Kebutuhan BBM di Jember mencapai sekitar 700 kiloliter per hari. Saat ini, 41 SPBU di Jember dan 8 SPBU di Bondowoso terdampak langsung. Penutupan jalur ini diperkirakan berlangsung hingga 24 September 2025.

Oleh karena itu, Sarmuji meminta semua pihak, termasuk pemerintah daerah, aktif memantau distribusi dan mencegah penimbunan BBM.

"Langkah antisipasi harus dipercepat. Pemerintah daerah bisa berkoordinasi dengan Pertamina dan aparat keamanan agar distribusi lancar dan tidak ada yang memanfaatkan situasi krisis."

Halaman Selanjutnya
"Sekarang di beberapa tempat, harga BBM eceran bisa mencapai Rp17.000 sampai Rp22.000 per liter. Ini sangat memberatkan, terutama bagi masyarakat kecil dan pelaku usaha yang bergantung pada transportasi sehari-hari," lanjutnya.