Djarot PDIP Menyebut Jokowi dan Gibran Melanggar Konstitusi, Tidak Pantas Diundang

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat menyatakan bahwa partainya, PDI Perjuangan, adalah partai yang ideologis dan akan menegaskan sikap tegas terhadap kader-kader yang melanggar etika dan konstitusi.

Djarot menegaskan bahwa kader yang melanggar konstitusi tidak lagi dianggap bagian dari keluarga besar partai yang memiliki lambang banteng moncong putih itu.

Dalam menjawab pertanyaan dari awak media mengenai alasan PDI Perjuangan tidak mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka ke lokasi Rakernas V PDI Perjuangan, Djarot menyatakan bahwa hal tersebut karena bertentangan tidak hanya dengan AD/ART partai, tetapi juga dengan konstitusi negara.

Meskipun demikian, kata Djarot, agenda Rakernas V PDI Perjuangan adalah agenda internal dan sosok eksternal yang diundang adalah figur yang memiliki komitmen terhadap demokrasi dan konstitusi.

Jadi, yang diundang adalah para sahabat, cendekiawan, akademisi, civil society, budayawan, dan masyarakat yang pro demokrasi dan berjuang untuk menegakkan demokrasi yang jujur, adil, konstitusional, dan bermartabat.

Rakernas V PDI Perjuangan dilaksanakan pada tanggal 24-26 Mei di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta Utara dengan tema “Satyameva Jayate: Kebenaran Pasti Menang” dan subtema “Kekuatan Persatuan Rakyat dalam Kebenaran.”

Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Syaiful Hidayat menegaskan bahwa partainya tegas terhadap kader yang melanggar etika dan konstitusi.

MEMBACA  Eri Cahyadi Optimistis Memenangkan Lawan Kotak Kosong di Pilkada Surabaya 2024