Jumat, 26 September 2025 – 17:48 WIB
Jakarta, VIVA – Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S Deyang, mengatakan pihaknya mencatat ada 45 dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) atau Satuan Pelayanan Pemenuhi Gizi (SPPG) yang tidak memenuhi SOP.
Baca Juga :
Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang Nangis, Minta Maaf Banyak Siswa Keracunan MBG
Dari 45 dapur tersebut, kata Nanik, sebanyak 40 dapur telah ditutup sampai batas waktu yang belum ditentukan.
"Kami mencatat ada 45 dapur kami yang ternyata tidak menjalankan SOP dan menjadi penyebab terjadinya insiden keamanan pangan. Dari 45 dapur itu, 40 dapur kami nyatakan ditutup untuk batas waktu yang tidak ditentukan," kata Nanik dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.
Baca Juga :
Gubernur Kalbar: Setiap Ada Masalah Keracunan yang DItuju Pemda, padahal MBG Program Nasional
Nanik menambahkan bahwa penutupan itu dilakukan sampai semua penyelidikan dan investigasi selesai.
Partisipasi aktif BRI dalam mendukung pelaksanaan Program MBG
Baca Juga :
Wamensesneg Sebut Prabowo Sudah Tahu Kasus Keracunan Massal Imbas MBG
Selain itu, BGN juga mengeluarkan surat kepada para mitra untuk segera melengkapi sertifikasi laik higiene dan sanitasi (SLHS), sertifikat halal, dan sertifikat penggunaan air yang layak pakai.
"Kami juga sudah keluarkan surat kepada para mitra, memberikan batas waktu satu bulan untuk melengkapi SLHS, kemudian sertifikat halal, dan sertifikat untuk penggunaan air yang layak pakai dalam waktu satu bulan. Apabila dalam waktu satu bulan itu ternyata mereka tidak memenuhi tiga hal ini, maka kami akan menutup," katanya.
Sebelumnya, Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S Deyang menangis usai menyampaikan permohonan maaf atas kasus keracunan yang dialami para siswa di sejumlah daerah usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG).
Dia mewakili seluruh dapur MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menyampaikan permohonan maaf atas kasus keracunan tersebut.
"Yang paling penting dari hati saya yang terdalam, saya mohon maaf atas nama BGN, atas nama seluruh SPPG di Indonesia, saya mohon maaf," kata Nanik.
UMKM binaan BRI jadi pemasok program MBG
Nanik menegaskan, BGN bertanggungjawab penuh atas keracunan yang dialami para siswa usai menyantap menu MBG.
"Tentu kami bertanggung jawab hal yang sudah terjadi pada seluruh biaya dari anak-anak dan juga kalau ada orang banyak untuk atas apa yang terjadi," tuturnya.
Halaman Selanjutnya
Sebelumnya, Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S Deyang menangis usai menyampaikan permohonan maaf atas kasus keracunan yang dialami para siswa di sejumlah daerah usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG).