BNN Indonesia Menghancurkan Lebih dari 9 kg Narkoba, Termasuk Meth yang Dikirim dari AS

Jakarta (ANTARA) – Badan Narkotika Nasional (BNN) Indonesia pada hari Kamis menghancurkan lebih dari 9 kilogram narkoba, termasuk 6,3 kg kristal metamfetamin.

Narkoba yang disita dari tujuh tersangka pada bulan Maret, dibakar di insinerator di hadapan sekretaris utama BNN, Tantan Sulistyana.

Kristal metamfetamin dikirim dalam paket yang tiba melalui pos dari Amerika Serikat ke AS, seorang warga Jakarta Utara, menurut wakil penegakan hukum BNN, Aldrin Hutabarat.

Operasi perdagangan narkoba juga melibatkan seorang warga lokal lainnya, yang diidentifikasi sebagai DS. Menurut tersangka, Indonesia merupakan tujuan transit untuk paket narkoba yang seharusnya diselundupkan ke Australia.

BNN terus menyelidiki kasus penyelundupan kristal metamfetamin tersebut, tambah Hutabarat.

Perdagangan narkoba masih merupakan ancaman bagi banyak provinsi di Indonesia karena para pengedar narkoba domestik dan lintas negara menganggap negara ini sebagai pasar potensial karena populasi yang besar dan jutaan pengguna narkoba.

Nilai perdagangan narkoba di negara ini diperkirakan telah mencapai Rp66 triliun (sekitar US$4,1 miliar), dengan jumlah kasus penyelundupan narkoba terus meningkat.

Survei bersama yang dilakukan oleh BNN dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada tahun 2019 menempatkan jumlah pengguna narkoba di Indonesia lebih dari 3,4 juta.

Survei yang dilakukan di 34 provinsi menunjukkan bahwa sekitar 180 dari setiap 10.000 penduduk Indonesia berusia 15 hingga 64 tahun kecanduan narkoba.

Pengguna kristal metamfetamin, narkotika, ganja, dan jenis narkoba adiktif lainnya dapat berasal dari berbagai latar belakang komunitas, sosial ekonomi, dan budaya.

Berita terkait: Lima polisi ditangkap atas dugaan penyalahgunaan narkoba
Berita terkait: Polisi Mataram menghancurkan 2,75 kg ganja kering yang disita dari seorang mahasiswa

Translator: Bagus AR, Rahmad Nasution
Editor: Anton Santoso
Hak cipta © ANTARA 2024

MEMBACA  Polda Metro Jaya investigates allegations of religious defamation by Pastor Gilbert LumoindongPolda Metro Jaya menyelidiki dugaan penistaan agama oleh Pendeta Gilbert Lumoindong