Rabu, 28 Mei 2025 – 23:32 WIB
Masalah stunting karena kekurangan gizi masih jadi tantangan besar di Indonesia. Tingginya angka stunting disebabkan oleh kurangnya asupan bergizi pada anak, terutama di keluarga kurang mampu. Target Indonesia bebas stunting di tahun 2030 jadi PR besar, bukan cuma buat pemerintah tapi juga seluruh masyarakat. Ini penting buat mewujudkan generasi emas yang sehat dan berkualitas.
Baca Juga:
Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis di Bengkulu Utara Disambut Antusias
Menjawab tantangan ini, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) ambil langkah nyata lewat program AKSI PNM: Cegah Stunting & Imunisasi Gratis. Gerakan ini udah menjangkau lebih dari 7 ribu anak dari keluarga prasejahtera di seluruh Indonesia, dari Sabang sampe Merauke.
Program ini diadakan di 290 lokasi, kerja sama dengan 250+ puskesmas dan posyandu, serta libatkan 1.200 tenaga kesehatan. AKSI PNM menyediakan layanan terpadu mulai dari imunisasi gratis, edukasi gizi, pemeriksaan ibu dan anak, sampai bagi-bagi makanan tambahan bergizi.
Baca Juga:
Wanita dan Anak Jadi Pilar Pembangunan Indonesia Emas 2045, Tantangan Kesehatan Masih Jadi Sorotan
L. Dodot Patria Ary, Sekretaris Perusahaan PNM, ungkapkan kepeduliannya pada nasabah program Mekaar yang masuk kelompok rentan stunting.
"Kami gak cuma kasih akses, tapi juga dampingi. Soalnya setiap anak berhak tumbuh sehat, dan setiap ibu berhak merasa aman dan gak sendirian," kata Dodot.
Baca Juga:
World Milk Day 2025: Momen Tingkatkan Gizi Anak, Tekan Stunting di Indonesia
Program ini gak cuma fokus ke kesehatan, tapi langsung sasar ibu hamil dan balita, terutama dari keluarga nasabah PNM Mekaar. Tujuannya jelas: pastikan setiap anak Indonesia tumbuh sehat dengan gizi cukup sebagai dasar buat masa depan cerah.
PNM tekankan bahwa AKSI PNM bukan cuma soal angka atau statistik. Di balik setiap imunisasi, ada harapan besar untuk masa depan anak-anak Indonesia.
"Kami yakin, perubahan besar dimulai dari langkah kecil yang konsisten. Makanya PNM akan selalu ada, jadi bagian dari proses tumbuh, dari awal hidup layak sampai berkembang optimal," tambah Dodot.
"Dalam video terlihat seorang perawat berinisial K sedang menyapa penonton sambil bilang rekannya, R, lagi menjahit luka pasca-operasi caesar."
VIVA.co.id | 28 Mei 2025