Minggu, 3 Agustus 2025 – 22:10 WIB
Jakarta, VIVA – Beberapa pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Eropa terpaksa ditutup sementara karena cuaca panas dan pemakaian AC yang berlebihan, menurut laporan Financial Times hari Minggu.
Beberapa PLTN harus kurangi kapasitas atau beroperasi sementara akibat sumber air juga mengalami tekanan besar. Contohnya, PLTN di Prancis dan Swiss menghentikan atau mengurangi aktivitas karena sulit mendinginkan reaktor saat cuaca panas. Di Prancis, 17 dari 18 PLTN mengurangi kapasitasnya.
Financial Times melaporkan bahwa Juni menjadi bulan terpanas di Eropa, yang memicu lonjakan pemakaian AC dan kenaikan harga listrik.
Selama gelombang panas dari 23 Juni hingga 3 Juli, permintaan listrik di Uni Eropa naik 7,5% dibanding tahun lalu, sementara di Spanyol meningkat 16%, menurut data dari Eurelectric.
Pada Mei lalu, Reuters melaporkan bahwa jaringan listrik Eropa yang sudah tua dan kapasitas penyimpanan energi yang terbatas mungkin butuh investasi triliunan dolar untuk mengatasi tantangan seperti produksi energi hijau, permintaan listrik yang naik, dan upaya menghindari pemadaman. (Ant)
Baca Juga:
- Menlu Sugiono: RI Akan Kirim Bantuan 10 Ribu Ton Beras ke Palestina
- Sosok Marsma TNI Fajar Adriyanto di Mata Rekan dan Anak Buah
- Polisi Ungkap Nasib Penumpang Lion Air Jakarta-Kualanamu yang Ngamuk dan Teriak Ada Bom
Menlu Sugiono ke Palestina: Kalian Akan Selalu Kami Perjuangkan
Menlu RI Sugiono menegaskan bahwa Indonesia akan terus berada di depan dalam memperjuangkan Palestina yang menderita akibat rezim Zionis Israel.
VIVA.co.id | 3 Agustus 2025