Kementerian Agama mengungkapkan di sini pada hari Senin bahwa setidaknya 209.934 jamaah haji dan petugas haji Indonesia telah tiba di Madinah dan Makkah, Arab Saudi, sejauh ini. Jamaah haji dan petugas tersebut berasal dari 534 kelompok penerbangan, yang dikenal secara lokal sebagai “kloter,” tambah kementerian.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan bahwa dia bersyukur menemukan bahwa keberangkatan jamaah haji Indonesia berjalan dengan relatif lancar dan tertib.
“Dengan memuji Allah, keberangkatan jamaah haji kita akan segera berakhir. Meskipun ada beberapa kendala kecil terkait penerbangan Garuda, keberangkatan jamaah haji kita berjalan lancar,” tambahnya.
Dari 534 kelompok penerbangan, 229 mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz di Madinah (AMAA) sementara 305 lainnya mendarat di Bandara Internasional Raja Abdul Aziz di Jeddah (KAAIA).
Menurut Qoumas, 19 kelompok penerbangan lainnya dijadwalkan mendarat di KAAIA pada tanggal 11 Juni 2024.
“Sekarang, kami fokus pada bagaimana memberikan pelayanan terbaik kepada jamaah haji kita,” katanya, menambahkan bahwa dia dan semua petugas Komite PPIH Indonesia terus berupaya keras untuk memberikan pelayanan terbaik.
Qoumas mengatakan bahwa kementeriannya terus mengkoordinasikan dan berkomunikasi dengan mitra Saudi Arabia tentang penyediaan layanan haji.
Seperti yang dilaporkan sebelumnya, pemerintah Arab Saudi menetapkan hari pertama Dzulhijjah 1445 Hijriah pada tanggal 7 Juni. Oleh karena itu, jamaah haji akan melakukan Wukuf atau berkumpul di lapangan terbuka Arafah di pinggiran Makkah pada tanggal 15 Juni.
Pada tanggal 14 Juni, jamaah haji Indonesia akan mulai meninggalkan akomodasi mereka di Makkah menuju Arafah, menurut Kementerian Agama Indonesia.
Untuk musim haji tahun ini, Indonesia mengamankan kuota jamaah haji sebanyak 241 ribu melalui kesepakatan yang dicapai dengan pemerintah Arab Saudi pada 8 Januari.
Angka total tersebut terdiri dari kuota jamaah haji awal sebesar 221 ribu dan kuota tambahan sebanyak 20 ribu yang disetujui oleh Raja Arab Saudi.
Kuota tambahan itu didapatkan oleh Presiden Joko Widodo selama pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Arab Saudi Mohammed bin Salman al-Saud pada Oktober 2023.