5 Fakta Serangan Israel ke Sekolah Al-Tabiien, dari Bom Seberat 907 Kg hingga Mayat yang Tercabik-cabik

Lima Fakta Serangan Israel terhadap Sekolah Al-Tabiien, dari Bom Berat 907 Kg hingga Mayat yang Terpotong-potong

loading…

Serangan udara Israel menghantam sekolah yang diubah menjadi tempat perlindungan di Gaza Sabtu (10/8/2024), menewaskan sekitar 100 orang dan melukai hampir 50 lainnya. Itu menjadi salah satu serangan paling mematikan dalam perang Israel-Hamas selama 10 bulan. Seorang saksi mata mengatakan serangan itu terjadi saat salat di sebuah masjid di gedung tersebut. Itu adalah yang terbaru dari apa yang disebut kantor hak asasi manusia PBB sebagai “serangan sistematis terhadap sekolah” oleh Israel, dengan sedikitnya 21 serangan sejak 4 Juli yang menewaskan ratusan orang, termasuk wanita dan anak-anak. “Bagi banyak orang, sekolah adalah pilihan terakhir untuk mencari tempat berlindung,” katanya setelah serangan hari Sabtu.

Menurut Al Jazeera, Pertahanan Sipil Palestina di Gaza mengatakan lebih dari 100 warga Palestina tewas dan puluhan lainnya terluka pada hari Sabtu ketika Israel melancarkan serangan terhadap Sekolah al-Tabin di Kota Gaza. Sekolah tersebut – yang kedelapan menjadi sasaran Israel dalam beberapa minggu terakhir – digunakan sebagai tempat berlindung oleh warga Palestina yang telah mengungsi akibat pertempuran dan kehancuran di Gaza.

Kepala Kantor Media Pemerintah Gaza mengatakan kepada Al Jazeera bahwa tentara Israel menggunakan tiga bom seberat masing-masing 2.000 pon (907 kg) dalam serangannya. Ia mengatakan Israel menyadari bahwa ada orang-orang terlantar yang berlindung di dalam sekolah tersebut. Militer Israel mengatakan angkatan udaranya menyerang “pusat komando dan kendali” yang “berfungsi sebagai tempat persembunyian bagi pejuang dan komandan [kelompok Palestina] Hamas.” “Setiap hari warga sipil terus menanggung beban konflik ini di tengah kengerian, pengungsian, dan penderitaan yang tak berkesudahan. Biaya nyawa akibat perang ini terbukti dari hari ke hari saat kita menyaksikan serangan dahsyat lainnya di sebuah sekolah yang menampung ribuan warga Palestina yang mengungsi, dengan puluhan korban jiwa,” katanya dalam sebuah pernyataan.

MEMBACA  Ukraina tampaknya mengeluarkan sistem perang elektronik yang kuat sebelumnya dinamai sebagai 'tulang punggung' dari teknologi pelemahan Rusia.

Puluhan ribu orang meninggalkan rumah dan tempat penampungan mereka semalam, menuju ke barat menuju al-Mawasi dan ke utara menuju Deir el-Balah, tempat-tempat yang sudah penuh sesak dengan ratusan ribu orang yang mengungsi.