Kesimpulan Utama ZDNET
Razer Blade 14 (2025) kini dijual dengan harga mulai $2.000. Laptop ini adalah perangkat yang sangat indah yang mendefinisikan ulang portabilitas untuk mesin gaming. Namun, faktor bentuk ultraportabel-nya mengakibatkan beberapa kompromi dalam hal performa dan kemampuan peningkatan.
Poin-poin Penting:
Model terbaru ini 11% lebih tipis dan 11% lebih ringan dari pendahulunya, dengan bobot hanya 1,6 kg dan ketebalan 1,5 cm. Desainnya yang ramping dengan finishing hitam matte terlihat dan terasa premium, lebih menyerupai Dell XPS 14 atau MacBook Pro daripada laptop gaming pada umumnya.
Ketahanan fisiknya menjadi salah satu fitur terbaik. Bingkai yang tipis dan ringan ini terasa sangat kokoh, dengan fleksibilitas minimal dan getaran layar yang hampir tidak ada. Kaki karet besar di bagian bawah juga mencegah geser dan meningkatkan aliran udara.
Dengan menonjolkan faktor bentuk baru ini, Razer menargetkan pesaing seperti Asus ROG Zephyrus G14. Perbedaannya, Blade 14 mengorbankan sedikit daya untuk desain yang lebih ramping, sehingga cocok baik untuk gaming maupun pekerjaan kantor.
Layar OLED 3K dengan refresh rate 120Hz sungguh memukau, dengan bezel yang sangat tipis. Touchpad-nya juga luas dan responsif, memperkuat kesan estetika yang dirancang dengan cermat.
Namun, ada kompromi. Bentuk yang lebih tipis berarti pendinginan yang kurang robust dan perangkat keras yang terbatas. Blade 14 menggunakan prosesor AMD Ryzen AI 9 365 dan GPU NVIDIA GeForce RTX 50 series (hingga 5070), dengan RAM solder hingga 32GB. Ini bukan konfigurasi paling kuat, tetapi lebih mengutamakan efisiensi baterai.
Dukungan daya grafis hingga 100W (115W dengan Dynamic Boost) sebenarnya memungkinkan GPU yang lebih tinggi, seperti RTX 5080, tetapi pilihan pada 5070 kemungkinan untuk mengendalikan panas dan konsumsi daya. Sebagai perbandingan, Zephyrus G14 dengan RTX 5080 cenderung lebih panas.
Performa gaming saat dicolokkan sangat bagus, dengan visual yang mulus di berbagai game. Pada resolusi 3K di game seperti Cyberpunk 2077, frame rate rata-rata sekitar 40 FPS dengan stuttering ringan. Performa meningkat drastis pada resolusi 1200p.
Dalam benchmark, Blade 14 mampu bersaing dengan laptop gaming 16 inci seperti MSI Stealth 16 AI dan Lenovo Legion Pro 7i, meski dengan daya mentah yang sedikit lebih rendah.
Port I/O-nya lengkap: dua USB4 Type-C (dengan DP 2.1 dan power delivery), dua USB-A, HDMI, dan pembaca kartu MicroSD. Port charging proprietary untuk adaptor 200W ada di sisi kiri, namun charging via USB-C juga didukung.
Pencahayaan RGB pada keyboard sangat impresif, dengan kebocoran cahaya minimal dan kustomisasi per-kunci melalui aplikasi Razer Chroma. Sensasi ketikannya nyaman dan senyap, meski jarak tekan (travel distance) mungkin terasa kurang bagi sebagian gamer, cenderung mirip keyboard laptop bisnis. Speaker-nya cukup baik, tetapi kurang di bagian bass.
Aplikasi Razer Synapse berfungsi sebagai dashboard untuk mengontrol mode performa dan setelan lainnya, meski terkadang terasa belum sempurna dan pernah hang selama pengujian.
Saat menggunakan baterai, laptop otomatis beralih ke mode Seimbang tanpa opsi untuk mengubahnya. Ini membantu mengoptimalkan masa pakai baterai, yang mencapai lebih dari 9 jam untuk tugas ringan dengan refresh rate 60Hz dan kecerahan setengah. Untuk gaming, harapkan 2-3 jam, atau lebih lama untuk game yang tidak terlalu menuntut.
Saran Pembelian ZDNET
Razer Blade 14 adalah laptop gaming yang tidak terbatas pada penggunaan tersebut. Perangkat ini mudah dibawa ke kantor atau dalam perjalanan, sekaligus mampu menjalankan game-game terbaru.
Saya merekomendasikan laptop ini untuk mereka yang menginginkan laptop gaming tangguh tanpa bentuk fisik 16 atau 18 inci yang besar. Blade 14 cocok untuk pengguna yang nyaman dengan kompromi yang ada dan menghargai faktor bentuk yang ringan.
Blade 14 hadir dalam beberapa konfigurasi dengan RAM solder 16GB, 32GB, atau 64GB dan GPU RTX 5060 atau 5070. Versi tertinggi biasanya dijual seharga $2.999, namun saat ini tersedia dengan harga promosi $2.599.