Siapa yang Diuntungkan dari Reformasi Ketenagakerjaan Baru India yang Luas?

India memberlakukan kodifikasi ketenagakerjaan yang disederhanakan untuk memodernisasi regulasi yang sudah kedaluwarsa.

Sebagai negara dengan angkatan kerja terbesar kedua di dunia, India tengah mengimplementasikan perubahan ketenagakerjaan paling signifikan dalam beberapa dekade. Pemerintah telah memadatkan puluhan undang-undang menjadi empat kode yang lebih ringkas.

Pemerintah menyatakan bahwa transformasi ini akan meningkatkan daya tarik investasi. Hal ini menjadi krusial pasca penerapan tarif sebesar 50 persen oleh Presiden AS Donald Trump terhadap barang-barang India.

Serangkaian reformasi tersebut mencakup pengupahan minimum, kesetaraan gaji, serta perluasan jaminan sosial. Namun, serikat pekerja berpendapat bahwa kode ini justru akan memperkuat kendali pemberi kerja dan menuduh pemerintah melakukan “penipuan yang menyesatkan”.

Lantas, akankah perubahan ini meningkatkan daya saing global India melalui penyederhanaan regulasi? Atau justru berpotensi menciptakan risiko baru bagi pekerja dan produktivitas?

**Pemandu Acara:**

Adrian Finighan

**Narasumber:**

Harshil Sharma – Ekonom ketenagakerjaan yang berspesialisasi dalam reformasi dan kesejahteraan

Surbhi Kesar – Dosen senior ekonomi di SOAS University of London

Sudip Dutta – Sekretaris nasional Centre of Indian Trade Unions

**Terbit pada 3 Des 2025**

Klik untuk membagikan di media sosial

MEMBACA  Panglima Tertinggi Jerman Perjuangkan Sistem Senjata Baru untuk Hadapi Ancaman Drone