Presiden Peru Dina Boluarte Dicopot dari Jabatan di Tengah Melonjaknya Tingkat Kriminalitas

Getty Images

Para anggota legislatif telah memilih dengan mayoritas besar untuk memberhentikan Presiden Dina Boluarte.

Kongres Peru telah memutuskan untuk mencopot Presiden Dina Boluarte dari jabatannya, beberapa jam setelah sidang tengah malam digelar untuk mendebat pemakzulannya. Mayoritas besar anggota parlemen dari berbagai spektrum politik menyetujui pemberhentiannya dengan alasan "ketidakmampuan moral permanen."

Dalam pidato di televisi nasional setelah pemungutan suara, Boluarte mempertanyakan implikasinya terhadap stabilitas demokrasi Peru. Salah satu pemimpin dengan tingkat kepuasan terendah di dunia, yaitu sekitar 2-4%, masa jabatan Boluarte diwarnai oleh unjuk rasa yang kerap terjadi, skandal dan penyelidikan, serta lonjakan kekerasan geng.

Protes anti-pemerintah semakin meningkat dalam beberapa bulan terakhir di tengah melonjaknya angka kejahatan. Kemarahan publik kembali memanas lebih awal pada Kamis setelah sebuah penembakan terjadi di sebuah konser di ibu kota, Lima.

Sebanyak 122 dari 130 anggota legislatif memilih untuk pemberhentian Boluarte pada Jumat dini hari, setelah pemungutan suara secara bulat mendukung empat mosi pemakzulan. Pemimpin Kongres José Jeri dilantik sebagai presiden sementara pada Jumat dini hari. Peru saat ini tidak memiliki wakil presiden.

Boluarte tidak hadir di depan Kongres untuk sidang semalam itu. Kerumunan demonstran yang mengibarkan bendera Peru di luar gedung Kongres bersorak-sorai setelah hasil vote diumumkan. "Di setiap kesempatan saya selalu menyerukan persatuan," ujarnya kepada rakyat Peru setelah dicopot, seraya menambahkan, "Dalam konteks ini, saya tidak memikirkan diri sendiri, tetapi lebih dari 34 juta warga Peru yang layak mendapatkan yang lebih baik."

Unjuk rasa telah mewarnai kurang dari tiga tahun kepemimpinan Boluarte yang berusia 63 tahun, yang menggantikan presiden sebelumnya, Pedro Castillo, setelah yang terakhir ini dimakzulkan dan dipenjara. Masa kepresidenannya diselimuti beberapa penyelidikan, termasuk penyidikan korupsi yang dijuluki "Rolexgate" terkait tuduhan bahwa ia menerima jam tangan Rolex sebagai suap.

MEMBACA  Ratusan Perempuan dengan Sapu Ikut Aksi Protes Saat Prabowo Terbang ke Tiongkok

Penyelidikan lain menyelidiki apakah ia mangkir dari jabatannya ketika gagal menunjuk presiden sementara selama ketidakhadirannya untuk operasi hidung. Ia telah membantah segala tindak kesalahan.

Pada Juli lalu, keputusannya untuk menggandakan gajinya menjadi hampir 35 kali upah minimum bulanan di Peru ditanggapi dengan cemoohan dan ejekan. Menteri perekonomiannya saat itu mencatat bahwa gajinya merupakan yang terendah kedua dari 12 negara di Amerika Selatan.

Reuters

Kerumunan demonstran di luar gedung Kongres bersorak-sorai setelah hasil vote diumumkan.

Upaya pemakzulan yang berhasil pada Kamis malam adalah yang terbaru dari serangkaian percobaan untuk menjatuhkan Boluarte dari jabatannya sebelum pemilihan bulan April mendatang. "Satu-satunya cara untuk maju adalah dengan memakzulkan Dina Boluarte," ujar Anggota Kongres Susel Paredes dalam sebuah postingan di X pada hari Kamis.

Di antara para anggota legislatif yang memilih untuk memberhentikan Boluarte terdapat fraksi-fraksi yang sebelumnya setia kepada presiden, termasuk partai-partai konservatif yang dulu mendukungnya. Boluarte naik ke tampuk kekuasaan pada Desember 2022, ketika mantan Presiden Castillo dimakzulkan setelah berupaya membubarkan Kongres untuk menghindari pemberhentiannya. Ia diangkat ke posisi tersebut karena saat itu menjabat sebagai wakil presiden.

Sebagai presiden perempuan pertama Peru, Boluarte adalah pemimpin keenam negara Andes itu sejak 2018. Tiga mantan pemimpinnya kini mendekam di penjara.

Pada Januari 2023, beberapa minggu setelah menjabat, sebuah penyelidikan diluncurkan terhadap Boluarte dan beberapa menteri kuncinya dengan tuduhan "genosida, pembunuhan berencana, dan penganiayaan berat." Hal ini menyusul kematian lebih dari 50 pendukung Castillo dalam aksi tegas pemerintah terhadap demonstrasi yang menuntut pengunduran dirinya dan pemilihan umum baru.

Dalam tiga bulan pertama kepresidenannya, terjadi lebih dari 500 protes terhadap pemerintahannya.

MEMBACA  Indonesia, UNODC, Kanada melindungi anak-anak dari ideologi kekerasan