Menurut laporan KPMG baru yang judulnya "The Great Exit," tahun 2025 adalah titik balik buat ibu-ibu yang kerja di Amerika. Aturan harus kembali ke kantor yang lebih ketat dan biaya penitipan anak yang naik, menyebabkan banyak ibu berhenti kerja.
Partisipasi ibu-ibu yang punya anak balita di dunia kerja turun hampir 3 persen antara Januari dan Juni 2025. Ini terjadi bersamaan dengan aturan kerja penuh di kantor yang hampir dua kali lipat di perusahaan Fortune 500. Laporan bilang jadwal kerja yang tidak fleksibel dan masalah penitipan anak mendorong ibu-ibu, terutama yang berpendidikan tinggi dan punya anak kecil, untuk berhenti kerja.
Kata KPMG, "Sejak akhir 2023, perempuan dengan anak kecil sudah mulai meninggalkan angkatan kerja."
Apa kata laporan:
- Kurangnya tenaga kerja di sektor penitipan anak dan permintaan yang tinggi bikin harga mahal dan pilihan terbatas.
- Ibu-ibu lebih memilih berhenti kerja atau kurangi jam kerja dibanding ayah.
- Pekerja di sektor penitipan anak tidak banyak bertambah setelah dana bantuan pemerintah berakhir tahun 2023, yang bikin harga lebih mahal dan daftar tunggu panjang. Ini disebut "childcare cliff" yang sekarang jadi seperti "dataran tinggi yang krisis."
- Aturan kembali ke kantor memperparah masalah ini. Kalau pengaturan jaga anak tidak bisa menyesuaikan dengan waktu perjalanan atau hari di kantor, biasanya sang ibu yang akan mengurangi jam kerja atau berhenti.
Angka Penting:
- Partisipasi kerja ibu berpendidikan tinggi dengan anak kecil turun dari 80% (2023) jadi sekitar 77% (Agustus 2025). Sedangkan untuk ayah dalam kelompok sama justru naik sedikit.
- Harga penitipan anak naik dua kali lebih cepat dari inflasi biasa.
- Perempuan berpendidikan tinggi dengan anak kecil adalah kelompok dengan penurunan partisipasi kerja terbesar sejak 2023.
Mengapa Ini Penting:
- Buat Keluarga: Penghasilan keluarga jadi lebih sedikit, karir ibu terhambat, dan kesenjangan upah antara laki-laki dan perempuan jadi lebar.
- Buat Perekonomian: Perusahaan kehilangan pekerja yang berpengalaman, biaya untuk merekrut dan melatih karyawan baru jadi lebih tinggi, dan pertumbuhan ekonomi melambat.
- Buat Kebijakan: Kondisi pasar kerja yang lemah dan perubahan kebijakan bisa memperburuk keadaan ini jika masalah akses dan biaya penitipan anak tidak diperbaiki.
Latar Belakang:
- Aturan kerja penuh di kantor untuk perusahaan Fortune 500 naik dari 13% (akhir 2024) jadi sekitar 24% (pertengahan 2025). Ini menghilangkan fleksibilitas yang sangat membantu ibu-ibu selama ini.
- Kombinasi antara aturan kerja yang kaku dan biaya penitipan anak yang melonjak memaksa banyak ibu untuk memilih keluar dari dunia kerja.
Yang Perlu Diperhatikan Selanjutnya:
- Kebijakan imigrasi yang lebih ketat bisa memperparah kekurangan staf di tempat penitipan anak, karena sekitar 1 dari 5 pekerjanya adalah imigran.
- Perusahaan bisa membantu dengan memberikan jam kerja yang fleksibel, backup care, atau fasilitas penitipan anak di kantor. Tanpa dukungan ini, aturan kembali ke kantor akan membuat lebih banyak ibu berhenti kerja.
- Kebijakan dari pemerintah, baik tingkat negara bagian maupun federal, akan menentukan apakah krisis ini akan membaik atau justru semakin parah.