iPhone 17 Pro terasa seperti batu bata. Aku baru saja terbiasa dengan rasa ringan bak bulu dari iPhone Air terbaru Apple setelah beberapa hari pemakaian, namun sudah waktunya beralih ke iPhone 17 Pro. Tiba-tiba, aku jadi enggan melepas si Air ini.
Luar biasa bagaimana selisih beberapa gram dan bodi yang lebih ramping dapat mengubah drastis feels sebuah ponsel. Tidak banyak yang bisa digenggam di bagian tepinya, tetapi desain Air ini unik dan agak paradoks. Rasanya seperti ranting yang bisa patah kapan saja, namun rangka titanium yang kokoh menghapus kesan rapuh sama sekali.
Awalnya aku siap untuk membenci iPhone Air ini. Buat apa membuat ponsel tipis dengan daya tahan baterai yang biasa saja? Sistem kamera tunggal dengan harga $999? Setelah menghabiskan waktu bersamanya, aku justru terkejut secara positif. Aku tetap berpendapat bahwa kebanyakan orang tidak perlu membelinya—ini untuk para pengadopsi awal yang ingin merasakan iPhone tertipis Apple sejauh ini—tetapi ini adalah cetak biru yang menjanjikan untuk masa depan.
Tipisnya Air
Foto: Julian Chokkattu
iPhone Air hanya setebal 5,6 milimeter dan berbobot 165 gram; bandingkan dengan iPhone 17 Pro yang layarnya lebih kecil namun beratnya 206 gram dan tebalnya 8,75 mm. Perbedaannya sangat terasa. Awalnya, Anda mungkin merasa bobot yang lebih ringan membuat Air terkesan “murahan,” tetapi anggapan itu cepat menghilang. Ponsel ini terasa kuat, tahan lama, dan kaku.
Saya menyaksikan Apple melakukan uji tekuk pada iPhone Air, dan ia mampu menahan tekanan lebih dari 130 pound tanpa kerusakan. Saya sendiri memberinya uji tekuk yang cukup keras, tetapi ia tidak melengkung. Kita perlu lihat bagaimana kinerja ponsel ini di tangan khalayak yang lebih luas, tapi saya rasa Anda bisa menyimpan garpu rumpuk Anda—tidak akan ada #bendgate di sini. Daya tahan ini bersumber dari penggunaan titanium untuk rangkanya, ditambah Ceramic Shield 2 baru Apple yang melindungi layar, dan Ceramic Shield 1 yang dilapisi di bagian belakang. Apple menyatakan campuran ini membuat Air lebih tahan lama daripada iPhone mana pun sebelumnya.
Sulit kubayangkan membeli ponsel supertipis ini lalu memakaikan case, tapi aku tidak keberatan dengan bumper case dari Apple. Ponselnya masih terasa ringan dan tipis, namun tepian bumper yang sedikit lebih tebal membuatnya lebih mudah digenggam. Yang agak menyebalkan, meski menggunakan bilah kamera horizontal seperti ponsel Pixel milik Google, kameranya masih cukup menonjol sehingga Air bergoyang di atas meja saat Anda mengetuk sudutnya—sedikit kritik kecil.