CEO Baru Target Memulai Karier Sebagai Magang 20 Tahun Lalu—Ia Beri Nasihat ke Gen Z yang Ingin Menyusul Jejaknya: “Terima Masukan dengan Terbuka”

Michael Fiddelke, CEO baru Target, adalah bukti nyata kalo magang itu bukan cuma buat ambil kopi untuk manajer dan kerjaan membosankan. Kadang-kadang, magang bisa jadi peluncur karier!

Awalnya dia cuma magang musim panas di bagian keuangan Target dua puluh tahun lalu, skrg dia dapet posisi puncak. Tanggal 1 Februari nanti, pria berumur 49 tahun ini akan gantikan Brian Cornell sebagai CEO.

Walau Gen Z suka ganti-ganti kerjaan, Fiddelke bilang dia langsung suka sama orang-orang dan tempo kerja di perusahaan retail raksasa senilai $44 miliar itu. Dia cepat sadar kalo dia "cocok banget" untuk lingkungan kerja yang cepat dan tidak pernah menyesal sejak itu.

Dia akui, mungkin dulu dia tidak pernah tebak kalo dia akan masih disini sampai sekarang: "Waktu aku mulai karier di Target sebagai magang, aku tidak pernah bayangin jalan yang akan aku lewati," kata CEO baru ini di postingan LinkedIn. "Tempat kamu mulai hampir tidak pernah jadi tempat kamu berakhir."

Etos kerja Fiddelke sudah terbentuk dari kecil, tumbuh di peternakan kecil di Iowa. Keluarganya beternak sapi, domba, dan nanam jagung sama kedelai. Mereka juga pernah buka bisnis kecil-kecilan, seperti toko minuman dan hotel Super 8.

Dia kuliah teknik di University of Iowa, kerja sebagai konsultan di Deloitte, dan dapet gelar MBA dari Northwestern.

Waktu lagi di sekolah bisnis, dia dapet magang musim panas yang penting banget di Target—dan selanjutnya adalah sejarah. Sejak gabung tahun 2003, dia sudah kerja di banyak bagian seperti merchandising, keuangan, operasi, dan HR. Paling baru, dia jadi CFO lalu COO, peran yang kasih dia pengalaman di perubahan-perubahan besar perusahaan.

MEMBACA  Charlie Munger Tembus Taruhan $50 Juta di Batu Bara di Usia 99—Setelah 60 Tahun Menghindarinya dan Menyebut Kepanikan Itu Omong Kosong

CEO baru ini kasih saran ke anak magang Gen Z untuk ‘manfaatin momen ini’

Dengan pengalaman lebih dari dua dekade di raksasa retail itu, CEO baru yang sudah jutawan ini bagi saran untuk lulusan Gen Z yang baru mulai magang.

"Jadi orang yang penasaran. Pelan-pelan dan banyak tanya. Terima masukan. Dan manfaatin momen ini dengan banyak kenalan di Target dan sama temen-temen magang lain," tulis Fiddelke di postingan LinkedIn yang sama, beberapa bulan sebelum pengumuman resmi promosinya jadi CEO.

Sama kayak lulusan baru yang ubah status LinkedIn jadi "#Opentowork", Fiddelke ingetin Gen Z kalo dia juga pernah ngerasain tekanan untuk harus punya semua rencana di umur 18 tahun.

"Tempat kamu mulai hampir tidak pernah jadi tempat kamu berakhir. Karier, passion, dan bahkan tujuan kamu akan berubah. Ambil keputusan terbaik dengan yang kamu tau skrg. Tetap fleksibel dan kasih diri sendiri izin untuk menyesuaikan jalan," katanya waktu bicara ke anak-anak remaja di kampung halamannya.

Fiddelke juga ajak Gen Z untuk "baik dan penasaran," dan bilang kalo timnya kerja lebih bagus ketika begitu. Sementara banyak manajer bilang Gen Z adalah grup tersusah untuk diajak kerja, dia ingetin pekerja muda bahwa jadi orang yang enak diajak kerja bisa bantu kamu menonjol dan sukses.

"Di dunia yang cepat dan sering kali terasa terpecah, kebaikan itu menyegarkan," ujarnya.

Fortune sudah hubungi Fiddelke untuk minta komentar.

CEO-CEO ini juga naik jabatan dari bawah

Fiddelke bukan CEO pertama yang mulai karier dari posisi bawah. Juvencio Maeztu akan jadi CEO baru Ikea bulan November ini setelah naik jabatan di perusahaan selama 25 tahun. Deputy chief dan CFO skrg ini mulai sebagai manajer toko di Spanyol tahun 2001.

MEMBACA  Painterland Sisters Raup Pendanaan Awal untuk Yogurt Skyr AS

Bos top Walmart juga lewat jalan yang mirip. Doug McMillon mulai bongkar muatan trailer dengan bayaran $6.50 per jam di umur 17 tahun pada musim panas 1984, sebelum naik jabatan lewat banyak promosi. Sejak itu, dia naik pangkat di raksasa retail itu untuk jadi CEO termuda sejak pendirinya, Sam Walton.

Begitu juga, Pano Christou cuma mulai kerja di Pret karena temen kerjanya di McDonald’s pindah ke perusahaan makanan itu—penasaran sama toko sandwich baru itu, dia keluar dari McDonald’s untuk gabung. "Aku pikir: ini keliatannya lingkungan kerja yang menyenangkan—jadi aku gabung di umur 22," kata Christou ke Fortune. "Selanjutnya adalah sejarah." Sekarang dia jadi CEO-nya dan menghasilkan jutaan di posisi puncak.

"Aku sekarang dalam situasi yang sangat berbeda—tapi aku tidak lupa kalo £2.75 ($3.40) per jam adalah titik awal karierku."

Memperkenalkan Fortune Global 500 2025, ranking pasti untuk perusahaan-perusahaan terbesar di dunia. Jelajahi list tahun ini.