Sebuah penyakit yang pernah terkalahkan dan ditularkan oleh nyamuk mungkin mulai menapaki lagi di Amerika Serikat. Pejabat New Jersey kini sedang menyelidiki apakah infeksi malaria pada seorang warga didapatkan secara lokal.
Departemen Kesehatan (NJDOH) dan Perlindungan Lingkungan New Jersey melaporkan kasus ini pada Senin lalu. Warga tersebut tidak baru saja bepergian, menandakan kemungkinan besar ia tertular dari nyamuk lokal. Jika dikonfirmasi, ini akan menjadi kasus malaria yang didapat secara lokal pertama di negara bagian tersebut dalam lebih dari tiga dekade, meski bukan yang pertama dilaporkan di negara ini tahun ini.
Parasit penyuka darah
Malaria disebabkan oleh beberapa spesies parasit Plasmodium bersel satu. Ketika nyamuk yang terinfeksi menularkan penyakit ke seseorang, parasit pertama-tama akan menyerang jaringan tertentu (biasanya hati), berkembang biak, lalu menginfeksi sel darah merah. Sebagian kecil parasit dalam aliran darah akan berkembang ke tahap kehidupan yang dapat menginfeksi dan tumbuh di dalam nyamuk yang menggigit orang tersebut, memulai siklusnya lagi dari awal.
Gejala malaria, termasuk kelelahan, menggigil, dan penyakit mirip flu lainnya, disebabkan oleh kerusakan yang ditimbulkan infeksi terhadap sel darah kita. Meskipun kebanyakan orang selamat dari serangan malaria, penyakit ini juga dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa seperti kejang, gagal ginjal, dan sepsis. Bahkan dengan pengobatan yang tersedia saat ini, malaria masih membunuh sekitar 600.000 orang di seluruh dunia setiap tahun—menjadikannya salah satu penyakit paling mematikan.
Malaria pernah menjadi ancaman umum di AS, terutama di daerah yang lebih hangat selama musim panas. Namun kampanye kesehatan masyarakat yang gigih, termasuk program penyemprotan nyamuk dan penghapusan sarang perkembangbiakan, memberantas penyakit ini pada tahun 1950-an. Sejak itu, hampir semua kasus malaria yang dilaporkan di AS terkait perjalanan, berasal dari tempat di mana penyakit ini endemik. Namun potensi malaria untuk kembali muncul tetap ada.
Misteri nyamuk
Malaria ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina, dan ada spesies asli di AS yang dapat menularkan penyakit ini ke manusia, termasuk di New Jersey.
Meski pejabat tidak yakin tentang asal-usul kasus terbaru ini, memungkinkan bahwa seseorang dengan malaria terkait perjalanan tiba di daerah tersebut dan digigit nyamuk yang kemudian mungkin menggigit orang lain. Menurut pejabat kesehatan, sekitar 100 kasus terkait perjalanan dilaporkan setiap tahun di negara bagian itu. Jika kasus baru ini dikonfirmasi sebagai lokal, ini akan menjadi kasus lokal pertama yang terdokumentasi di New Jersey sejak 1991.
Pejabat menyatakan bahwa ancaman malaria bagi masyarakat luas minimal, tetapi beberapa kasus belakangan ini didapat secara lokal. Pada 2023, misalnya, terdapat tiga klaster terpisah di Florida, Texas, dan Maryland (pada saat itu, itu adalah kasus lokal AS pertama yang terdokumentasi dalam dua dekade). Dan awal bulan ini, pejabat Washington melaporkan kemungkinan kasus malaria lokal mereka sendiri, yang sangat mungkin merupakan kasus pertama yang pernah ditemukan di negara bagian tersebut.
Serendah apa pun risiko malaria, kita tetap harus melakukan yang terbaik untuk mencegah gigitan nyamuk. Ada penyakit lain yang dapat disebarkan oleh nyamuk di AS selain malaria, termasuk virus West Nile, Eastern Equine Encephalitis (EEE), dan bahkan demam berdarah. Kita secara pribadi dapat mengurangi gigitan dengan menggunakan penolak serangga dan mengenakan pakaian berlengan panjang. Dan masyarakat juga harus berperan membersihkan area di sekitar rumah yang dapat menjadi sarang perkembangbiakan nyamuk.
“Saya mendesak masyarakat untuk terus mengambil langkah-langkah guna menghilangkan genangan air di sekitar properti mereka, yang akan sangat membantu mengurangi risiko perkembangbiakan nyamuk,” ujar Shawn M. LaTourette, Komisioner Perlindungan Lingkungan NJ, dalam sebuah pernyataan. “Seiring musim panas berakhir, mengambil langkah sederhana namun diperlukan ini akan membantu memastikan kualitas hidup dan melindungi kesehatan masyarakat.”