Pantai di Amerika Tengah Dibanjiri Sampah Plastik Lokal dan Asing

Gambar dari penelitian yang menunjukkan cara botol plastik mencapai pesisir Pasifik Amerika Latin.

Ilustrasi: Garcés-Ordóñez et al. (2025) (CC BY 4.0)

Para ilmuwan menemukan bahwa, seperti sampah laut lainnya, botol dan tutup yang mereka ambil kadang ditempeli oleh organisme menetap bernama epibiont, yang hidup di permukaan organisme atau bahan lain. Tim menemukan barang-barang dengan bryozoa, teritip, dan moluska melekat, di mana keberadaan mereka berkorelasi dengan usia plastik. Botol dan tutup juga menunjukan pola degradasi khas akibat paparan laut—perubahan warna, keausan, dan fragmentasi.

Namun, meski mengalami transformasi ini, sampah plastik seringkali mempertahankan ciri pengenal penting, seperti kode produk, nama merek, lokasi produksi, dan tanggal. Data ini membantu melacak asal-usul mereka, bahkan ketika botol rusak atau banyak ditempeli organisme, memberikan informasi berharga tentang sumber dan jalur transportasi mereka.

Bagi Garcés, salah satu kesimpulan paling memprihatinkan dari penelitiannya adalah situasi di pulau-pulau seperti Galapagos dan Rapa Nui, kawasan lindung alam. Seperti dijelaskannya, epibiont yang menempel di botol plastik terdampar di pantai mereka, "dan itu menjadi ancaman serius, karena kita tidak tahu spesies organisme apa yang datang atau dari mana asalnya. Mereka bisa saja invasif."

Penelitian ini tidak akan mungkin tanpa kolaborasi hingga 200 pemimpin lokal dari 74 organisasi sosial, serta 1.000 relawan yang terlibat dalam inisiatif sains warga ini. Pendekatan metodologis mereka tidak hanya membantu tim peneliti memahami ciri sampah plastik yang memengaruhi Pasifik Amerika Latin, tetapi juga preferensi minuman dan tren konsumsi di berbagai negara.

Usulan untuk Mengatasi Krisis Ini

Mengingat maraknya botol plastik sekali pakai, terutama yang berasal lokal, salah satu rekomendasi utama peneliti adalah menggantinya dengan botol isi ulang standar di seluruh wilayah—"seperti dulu," kata Garcés. "Waktu saya kecil, produk dijual dalam botol kaca isi ulang. Ini akan jadi salah satu langkah utama yang kami usulkan untuk mengurangi produksi plastik dari sumbernya."

MEMBACA  Pengaturan Windows 11 tersembunyi ini memungkinkan Anda untuk menutup aplikasi yang tidak responsif langsung dari taskbar

Langkah ini, katanya, harus didukung dengan kebijakan pengembalian uang dan inisiatif tanggung jawab sosial perusahaan dari produsen minuman terkait. Menuntut kemasan yang bisa dipakai ulang dan akuntabilitas produsen besar minuman dalam botol adalah strategi penting untuk mengurangi polusi plastik dan melindungi ekosistem pesisir, kata para penulis. "Pada akhirnya, perusahaan punya kepentingannya sendiri dan mencari alternatif termurah untuk produksi botol. Karena itu, pemerintah harus terlibat," ujar Garcés. Namun, ia menekankan bahwa perbaikan manajemen sampah, khususnya di komunitas pesisir, adalah masalah kunci lain yang perlu ditangani.

Para peneliti juga menyoroti peran sentral perilaku manusia dalam mengurangi polusi plastik. "Seiring pertumbuhan populasi, konsumsi meningkat. Dan, selama kebutuhan dasar masyarakat pesisir akan air minum belum terpenuhi, ini akan terus bertambah, mencemari lebih banyak lingkungan pantai," kata Garcés. Ketika air minum hanya tersedia dalam botol plastik sekali pakai, konsumen tidak punya pilihan, "membatasi kemampuan mereka untuk bertindak secara berkelanjutan."

Artikel ini pertama kali muncul di WIRED en Español dan telah diterjemahkan dari bahasa Spanyol.