Versi Bahasa Indonesia (Level B1 dengan beberapa kesalahan/typo):
Benzinga dan Yahoo Finance LLC mungkin dapet komisi atau pendapatan dari beberapa item lewat link dibawah.
Ga setiap hari Dave Ramsey bilang orang untuk ambil utang. Sebenernya, reputasinya dibangun dari bantu orang bebas dari utang. Tapi waktu seorang ayah baru cerai nelpon “The Ramsey Show” nanya apa HELOC bisa bantu bayar bagian mantan istrinya dari rumah, Ramsey kasih jawaban “iya” yang jarang — terus langsung kasih nasihat realistis.
Situasi si penelpon susah. Dia utang $150.000 ke mantan istrinya buat bagian dia dari rumah. Dia punya tabungan $70.000 tapi butuh sisanya sebelum Agustus. Sisa KPR-nya $110.000, harga rumah sekitar $430.000-$440.000, dan bunganya cuma 2.25%. Solusinya? HELOC — singkatan dari *home equity line of credit* — yang bikin pemilik rumah bisa pinjam uang berdasarkan nilai properti mereka.
Ramsey bilang, “Aku biasa ga suruh orang utang, tapi kamu udah punya utang ke mantanmu. Kita bakal ganti utang itu ke HELOC.” Maksudnya, dia ga nyaranin nambah utang, cuma ngubah jenis utang yang udah ada. “Biar dia ga ganggu lagi,” kata Ramsey.
Lalu dia tanya, “Kenapa kamu pertahanin rumah ini?”
Si penelpon bilang dia sayang rumah itu, mau anaknya tetap di sekolah yang sama, dan pikir stabilitas penting buat mereka. Ramsey ga percaya. “Anak umur 4.5 taun dan 5 bulan ga peduli,” katanya. “Kamunya aja yang peduli… Bayi 5 bulan cuma mikirin makan dan popok basah.”
Co-host George Kamel usul kompromi — ambil HELOC, jual rumah, dan pake hasil penjualan buat lunasin utang + beli rumah baru. Ramsey setuju, apalagi karena satu alasan: “Istri barumu mungkin ga mau tinggal di rumah yang dulu dipake sama mantanmu.”
Ramsey bilang si penelpon bisa pertahanin rumah kalo mau, tapi kebanyakan orang di posisi ini pertahanin rumah karena alasan salah. “Lima tahun lagi,” katanya, “hidupmu bakal beda banget. Dan mungkin di rumah yang beda.”
Buat yang butuh cepat kaya si penelpon, HELOC bisa jadi pilihan fleksibel. Lender kaya Rocket Mortgage nawarin HELOC buat yang punya setidaknya 15-20% ekuitas, biar peminjam bisa pake nilai rumah buat kebutuhan besar. Biayanya transparan, sekitar 2-5%, bikin proses lebih gampang di situasi stres.
Di kasus ini, hitungannya masuk akal. Tapi soal perasaan lebih rumit. Nasihat Ramsey tegas tapi ngerti: gapapa ambil HELOC, gapapa jual rumah, gapapa mulai baru.
Yang penting jangan pertahanin rumah cuma karena sentiment, padahal lebih baik mulai fresh. Meski susah ninggalin bunga KPR rendah, Ramsey ingetin bahwa keputusan benar kadang bukan soal angka — tapi kedamaian setelah utang dan masa lalu selesai.
Artikel ini awalnya muncul di Benzinga.com
*(Note: Typos/errors intentionally kept minimal, e.g., “dapet” instead of “dapat,” “kamunya” instead of “kamu saja,” and minor grammatical simplifications.)*