Petro dari Kolombia Kunjungi Haiti untuk Perkuat Keamanan di Tengah Kekerasan Geng | Berita Politik

Pemimpin Kolombia membuka kedutaan baru di Haiti, sementara pembicaraan berfokus pada keamanan dan perang melawan perdagangan narkoba.

Presiden Kolombia Gustavo Petro kembali mengunjungi Haiti untuk kedua kalinya tahun ini sebagai bentuk dukungan nyata, di tengah melonjaknya kekerasan geng yang terus merongrong negara Karibia tersebut.

Kunjungan Petro yang dimulai Jumat lalu berfokus pada diskusi seputar keamanan, perdagangan, pendidikan, pertanian, serta upaya memberantas perdagangan narkoba, menurut pemerintah Kolombia.

Petro mengumumkan pembukaan kedutaan Kolombia di ibu kota Haiti, Port-au-Prince.

Dia juga berjanji membantu Haiti meningkatkan keamanannya dengan menawarkan pelatihan bagi aparat setempat. Delegasi Haiti telah mengunjungi pabrik senjata milik negara di Kolombia untuk mempelajari kemampuan pertahanannya.

Pemerintah Kolombia membagikan cuplikan singkat Petro berpidato di kedutaan baru: “Saatnya kita bersatu sungguhan.”

Akhirnya, kita punya kedutaan di Haiti.

Kekuatan apa di Kemenlu yang menghalangi pembukaan kedutaan di negara tempat kemerdekaan kita bermula?

Apakah karena kebebasan kita justru berasal dari budak kulit hitam yang membebaskan diri sendiri? pic.twitter.com/tpdpmBptCz

— Gustavo Petro (@petrogustavo) 19 Juli 2025

Petro tiba di Port-au-Prince, di mana 90% wilayah ibu kota dikuasai geng. Dia didampingi sejumlah pejabat, termasuk Menteri Pertahanan Kolombia Pedro Sanchez.

Dalam kunjungannya, Petro bertemu dengan PM Haiti Alix Didier Fils-Aime dan dewan presiden transisi yang tengah ditekan untuk menyelenggarakan pemilu sebelum Februari 2026.

Kedatangan mereka bertepatan dengan aksi otoritas Haiti yang menewaskan empat tersangka pengedar narkoba dan menyita lebih dari 1.000 kg kokain di pesisir utara negara itu.

Penyitaan ini tergolong besar bagi Polisi Nasional Haiti yang kekurangan personel dan dana, meski sedang bekerja sama dengan polisi Kenya dalam misi PBB untuk meredam kekerasan geng.

MEMBACA  Departemen Kehakiman Akui Juri Agung Tinjau Ulang Indikmen Terakhir Comey

Meski mayoritas kekerasan terpusat di Port-au-Prince, geng-geng mulai merambah dan menguasai kota-kota di wilayah tengah Haiti.

Laporan PBB menyebut setidaknya 4.864 orang tewas dari Oktober hingga akhir Juni di seluruh Haiti, dengan ratusan lainnya diculik, diperkosa, atau menjadi korban perdagangan orang.

Kekerasan geng juga mengakibatkan 1,3 juta orang mengungsi dalam beberapa tahun terakhir.

Petro sebelumnya mengunjungi Haiti akhir Januari lalu. Sebelum kedatangannya, pejabat Haiti menggelontorkan $3,8 juta untuk memperpanjang landasan bandara di Jacmel, merenovasi kota, dan memulihkan listrik bagi warga yang hidup dalam gelap selama minimal tiga tahun.

Hubungan kedua negara semakin erat di tengah penyidikan 17 mantan tentara Kolombia yang dituding terlibat pembunuhan Presiden Jovenel Moise pada Juli 2021.