"Mike Waltz Dihujani Pertanyaan Soal Kebocoran Signal di Sidang Duta Besar PBB" (Penataan visual: judul utama ditebalkan, subkonteks dalam format yang lebih ringan namun tetap proporsional)

Calon Duta Besar PBB Mike Waltz Ditanya Soal Kebocoran Chat Signal

Mantan penasihat keamanan nasional Donald Trump, Mike Waltz, menghadapi pemeriksaan ketat dari senator AS terkait perannya dalam grup chat Signal yang membahas rencana perang sensitif.

Waltz hadir di sidang Senat pada Selasa untuk meminta konfirmasi sebagai calon duta besar AS untuk PBB, setelah dicopot dari jabatannya pada Mei lalu.

Di bawah pertanyaan Demokrat, Waltz bersikeras bahwa ia tidak membocorkan informasi rahasia dalam chat tersebut, yang tanpa sengaja memasukkan seorang jurnalis.

Insiden Maret lalu, yang dijuluki "Signalgate", memicu kekacauan di Gedung Putih dan memicu perdebatan soal keamanan siber pemerintahan.

Waltz membentuk grup chat Signal itu, yang juga mencakup Menteri Pertahanan Pete Hegseth, Wakil Presiden JD Vance, Menteri Luar Negeri Marco Rubio, serta sejumlah pejabat tinggi lain untuk membahas serangan mendadak terhadap kelompok pemberontak Houthi di Yaman.

Pemimpin redaksi The Atlantic, Jeffery Goldberg, ikut ditambahkan ke chat yang sangat sensitif ini dan akhirnya melaporkan partisipasinya serta isi percakapan.

Akibat insiden ini, Waltz tampil di Fox News untuk bertanggung jawab penuh atas pembuatan grup chat tersebut, menyebutnya "memalukan". Waltz dan Gedung Putih menegaskan tidak ada informasi rahasia yang bocor.

Waltz dicopot dari jabatannya pada Mei oleh Trump, yang kemudian mencalonkannya sebagai duta besar AS untuk PBB.

Meski ada penolakan dari beberapa Demokrat, ia kemungkinan besar akan dikukuhkan karena Partai Republik menguasai mayoritas di Senat.

Dalam sidang Komite Hubungan Luar Negeri Senat, Senator Chris Coons (Demokrat-Delaware) berharap Waltz menyesali "berbagi informasi sangat sensitif tentang serangan militer di aplikasi komersial."

"Signal bukan alat komunikasi yang aman untuk informasi sangat rahasia," kata Coons.

MEMBACA  9 Alat Taman yang Perlu Anda Miliki (dan 7 yang Tidak), Menurut Para Ahli

Waltz membalas bahwa penggunaan Signal "tidak hanya diizinkan tapi sangat direkomendasikan" oleh Badan Keamanan Siber pemerintahan Biden.

"Informasi ini jelas sensitif," kata Coons, lalu menanyai Waltz apakah ia diselidiki karena memasukkan jurnalis ke grup.

"Gedung Putih sudah menyelidiki, dan sepengetahuan saya, Kementerian Pertahanan masih melakukan penyelidikan," jawab Waltz.

Senator Tim Kaine (Demokrat-Virginia) juga menanyai apakah penyelidikan Pentagon terhadap Menteri Hegseth masih berlangsung.

Waltz menolak berkomentar soal penyelidikan yang sedang berjalan, tapi menegaskan tidak ada informasi rahasia yang dibocorkan.

Desas-desus, postingan Trump, dan kejutan – Cerita lengkap pencopotan Waltz

Sebaliknya, anggota Republik di komite nyaris menghindari topik Signal, fokus pada pendanaan AS untuk PBB dan pengaruh China yang meningkat.

Senator Rick Scott (Republik-Florida), yang pernah satu parlemen dengan Waltz, memujinya sebagai "pria berintegritas, tegas, dan berprinsip."

Nominasi Waltz sebagai duta besar AS di PBB muncul di tengah ketidakpastian global soal peran AS dan komitmennya pada sekutu.

Posisinya akan krusial dalam mewakili kepentingan AS di luar negeri, di saat pemerintahan Trump memotong miliaran dana bantuan luar negeri dan memecat ribuan staf Departemen Luar Negeri serta USAID.

Senator Mike Barrasso (Republik-Wyoming) menanyai komitmen Waltz untuk "meninjau setiap dolar yang dikirim ke PBB agar uang pajak digunakan bijak."

Waltz mencontohkan beberapa organisasi internasional, seperti Program Lingkungan PBB dan Komisi Kerja Sama Lingkungan, yang ia anggap perlu ditinjau ulang.

"Pemerintah harus mengevaluasi: apakah ini membuat kita lebih aman, kuat, dan sejahtera, serta apakah hasilnya sebanding dengan biaya," kata Waltz.