“Senjata kami bukan dari Israel—itu hanyalah senjata sederhana yang kami kumpulkan dari warga lokal,” ujar Abu Shabab.
Yasser Abu Shabab, pemimpin milisi Palestina di Gaza, berbicara kepada Army Radio Israel pada Minggu, menenyah kerjasama dengan Israel dan hubungan kelompoknya dengan Otoritas Palestina.
“Kami tidak bekerja sama dengan Israel,” tegas Abu Shabab, dan menyangkal pernah bertemu pejabat Israel dalam setahun terakhir.
Milisi-nya militia tidak dipersenjatai dengan senjata dari Israel, tambahnya. “Senjata kami berasal dari rakyat, bukan Israel.”
Kantor Perdana Menteri dan sumber keamanan pada Kamis menolak untuk membantah klaim ketua Yisrael Beytenu Avigdor Liberman bahwa Israel mempersenjatai keluarga kriminal dan milisi di Gaza untuk melawan Hamas.
Meski menyangkal kerjasama dengan Israel, Abu Shabab tidak menutup kemungkinan berkoordinasi dengan IDF di masa depan, asal untuk tujuan kemanusiaan.
Seorang teroris Hamas Palestina memamerkan senjata pada hari penyerahan sandera di Rafah, Gaza Selatan, 22 Februari 2025. (kredit foto: REUTERS/Hatem Khaled)
“Jika ada koordinasi, itu bersifat kemanusiaan, untuk kepentingan rakyat kami di Rafah Timur, dan akan dilakukan melalui saluran mediasi,” katanya.
Hubungan dengan Otoritas Palestina berdasarkan keamanan, bukan pendanaan
Di sisi lain, Abu Shabab mengakui hubungannya dengan Otoritas Palestina untuk urusan keamanan, tapi menyangkal menerima dana dari mereka.
“Hubungan kami dengan OP berjalan dalam kerangka kepentingan nasional tertinggi rakyat Palestina dan legitimasi hukumnya.”
“Kami melakukan pemeriksaan keamanan melalui mekanisme Muhabarat [intelijen OP], yang bekerja sama dengan kami untuk memastikan elemen teroris tidak masuk dan mengacaukan proyek pembebasan dari Hamas.”
OP tidak mengonfirmasi keterlibatan Kantor PM atau Kemenhan dalam pengaturan keamanan dengan milisi ini.
Kaitan dengan ISIS palsu, bertujuan picu permusuhan Israel-Arab
Abu Shabab juga membantah klaim Liberman bahwa milisi seperti dia berafiliasi dengan ISIS, menegaskan tidak ada kaitan dengan kelompok teroris jihadis itu.
“Kami tidak terhubung dengan negara atau organisasi manapun. Isu ini sengaja disebar untuk merusak reputasi kami dan menciptakan permusuhan antara kami dengan Israel serta negara-negara Arab.”