Ibu Santri Banyuwangi yang Meninggal di Pesantren Memohon Bantuan Hotman Paris untuk Menghapus Air Mata

Selasa, 26 Februari 2024 – 18:15 WIB

Banyuwangi – Seorang santri bernama Bintang Balqis Maulana (14) dipulangkan dari pondok pesantren di Desa Kranding, Kecamatan Mojo, Kediri ke rumahnya di Dusun Kendenglembu, Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi dalam keadaan meninggal dunia.

Ketika tiba di rumah, keluarga korban menemui sejumlah kejanggalan, mulai dari darah yang bercucuran di kain kafan hingga luka lebam di seluruh tubuh korban.

Santri Tewas Diduga Dianiaya, Keluarga Temukan Lebam dan Luka Bakar

Seorang santri Banyuwangi diduga menjadi korban penganiayaan sebelum akhirnya meninggal dunia. Keluarga menemukan bekas lebam dan luka bakar pada tubuhnya.

Merasa ada hal yang tidak wajar dengan kematian putranya, ibu korban, Suyanti (38) mengadukan masalah ini kepada Hotman Paris. Dia berharap agar kasus yang menyebabkan kematian anaknya dapat segera diungkap.

Suyanti juga mengungkap bahwa sejak jenazah anaknya dipulangkan dalam keadaan terbungkus kain kafan, pihak pondok pesantren tidak pernah menghubunginya.

Menanggapi keluhan ibu korban, Hotman Paris menyatakan bahwa timnya akan segera menuju Kediri untuk menangani masalah ini. Dia juga menyinggung nama Kapolres Kediri untuk menyelidiki dugaan kelalaian pihak pondok pesantren dalam kasus ini.

Sebelumnya, Satreskrim Polres Kediri Kota menetapkan empat orang santri sebagai tersangka dalam kasus kematian santri asal Banyuwangi, Bintang Balqis Maulana (14). Para tersangka tersebut merupakan senior korban di pondok pesantren.

Dugaan sementara menyebutkan bahwa korban meninggal akibat dianiaya di dalam wilayah pondok pesantren di Desa Kranding, Kecamatan Mojo, Kediri.

Kasus tewasnya santri asal Banyuwangi, polisi tetapkan 4 tersangka

MEMBACA  Pemerintah dapat menggunakan 'panduan', bukan regulasi, untuk mendorong AI yang bertanggung jawab