Setelah rekaman seorang pengunjuk rasa anti-keserakahan menyebut Presiden Prabowo Subianto sebagai “anjing” memicu kemarahan di antara pendukungnya di Indonesia, sebuah video dibagikan dalam postingan yang dengan salah mengklaim bahwa pengunjuk rasa tersebut telah diidentifikasi sebagai kepala sebuah kelompok mahasiswa dan sedang ditahan. Video tersebut sebenarnya menunjukkan beberapa wanita yang ditahan atas dugaan pembebasan miliaran rupiah dari sebuah pusat kesehatan umum.
“Perempuan yang menghina presiden selama protes dengan memanggil Prabowo ‘anjing’ secara resmi ditangkap,” tulis keterangan berbahasa Indonesia dari video TikTok yang dibagikan pada 28 Februari 2025.
Video tersebut, yang telah ditonton lebih dari 37.000 kali, menunjukkan petugas layanan penuntutan mengawal beberapa wanita yang mengenakan topeng dan seragam tahanan. Suara seseorang yang menyanyikan “Prabowo adalah anjing” terdengar di latar belakang.
Teks yang tumpang tindih memuji “kekuatan netizen Indonesia” dalam memimpin penangkapan pengunjuk rasa yang menghina presiden, mengatakan bahwa dia adalah kepala kelompok mahasiswa Universitas Airlangga, universitas negeri di Surabaya.
Tangkapan layar dari pos TikTok palsu, diambil pada 13 Maret 2025.
Video beredar setelah muncul rekaman seorang pengunjuk rasa memberikan pidato dan menyanyikan “Prabowo adalah anjing” selama demonstrasi nasional pada Februari menentang pemotongan anggaran oleh pemerintahan Prabowo yang ditujukan untuk mendanai program makan gratis dan janji kampanye besar lainnya (diarsipkan di sini dan di sini).
Langkah-langkah penyusutan yang diumumkan oleh Prabowo pada akhir Januari telah memicu ribuan mahasiswa pengunjuk rasa untuk berkumpul di berbagai kota di Indonesia, yang didukung oleh gerakan media sosial yang dikenal sebagai “Indonesia Gelap”.
Rekaman pengunjuk rasa yang menghina presiden memicu kemarahan dari pendukung pemerintah dan pengaruh pro-pemerintah, yang mengatakan bahwa dia “telah melangkah terlalu jauh” (diarsipkan di sini, di sini, dan di sini).
Rekaman yang diduga menunjukkan pengunjuk rasa yang ditangkap dibagikan dalam postingan serupa di TikTok, X, dan YouTube.
Tetapi sampai 18 Maret belum ada laporan resmi tentang identitas pengunjuk rasa atau apakah dia telah ditahan.
Presiden badan mahasiswa Universitas Airlangga, Aulia Thaariq Akbar, memberi tahu AFP pada 14 Maret bahwa wanita yang difilmkan menghina Prabowo bukan anggota organisasinya.
Aulia menambahkan bahwa tidak ada anggota organisasinya yang ditahan setelah protes.
Pencarian gambar terbalik di Google menggunakan keyframes dari video palsu yang dibagikan mengarah pada rekaman yang sama yang diposting di halaman TikTok penyiar lokal Semarang TV pada 24 Januari.
Keterangan dalam bahasa Jawa untuk klip tersebut mengatakan bahwa itu menunjukkan dua pekerja Puskesmas Kemusu yang dituduh dalam penyelidikan korupsi.
Rekaman yang sama juga dipublikasikan di saluran YouTube Semarang TV News dan saluran YouTube terverifikasi Liputan6 (diarsipkan di sini dan di sini).
Menurut media lokal Detik.com, tersangka tersebut bekerja sebagai akuntan di fasilitas di kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah. Mereka diduga telah mengantongi 1,9 miliar rupiah ($116.000) antara tahun 2017 dan 2022.
AFP sebelumnya membantah klaim palsu lainnya tentang protes pemotongan anggaran.