Indonesia mendesak pembentukan blok ekonomi baru untuk menjamin stabilitas regional

Menurut Hartarto, pembentukan blok ekonomi baru diperlukan karena meningkatnya ketegangan global.

Peningkatan ketegangan global akan berdampak pada perdagangan, investasi, dan stabilitas geopolitik.

“Blok ekonomi regional, seperti ASEAN, memainkan peran penting sebagai penyangga untuk mempertahankan stabilitas ekonomi di wilayah tersebut di tengah perang dagang AS dan China,” kata menteri tersebut dalam sebuah pernyataan.

Airlangga menyatakan optimisme mengenai kemajuan negosiasi FTA Indonesia-Gulf Cooperation Council (GCC) yang sedang berlangsung di hadapan para menteri dari berbagai negara.

Beliau menekankan bahwa Indonesia dapat memperkuat kerjasama dengan negara-negara Teluk dalam sektor-sektor vital, seperti energi, keuangan, dan infrastruktur.

Menteri tersebut menilai bahwa membangun kemitraan yang kuat dengan semua pihak adalah prioritas Indonesia dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang tangguh.

Indonesia, dengan ekonomi sebesar US$1,3 triliun dan populasi lebih dari 200 juta, menyambut kerjasama dengan berbagai negara dan forum internasional, seperti ASEAN, GCC, dan IPEF.

“Kerjasama tersebut diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia dalam perdagangan global, pembiayaan infrastruktur, dan kerjasama teknologi, yang sangat penting untuk mencapai target pertumbuhan GDP Indonesia sebesar delapan persen,” jelasnya.

World Government Summit, pertemuan tahunan yang diselenggarakan di Dubai, Uni Emirat Arab, sejak tahun 2013, bertujuan untuk mendukung kolaborasi internasional inovatif guna memajukan tata kelola dan pembangunan ekonomi global yang berkelanjutan.

Berita terkait: Indonesia berharap bisa meningkatkan volume perdagangan dengan Arab Saudi

Berita terkait: Uni Emirat Arab akan mendukung transisi energi bersih Indonesia dengan investasi

Translator: Bayu Saputra, Yashinta Difa
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025

MEMBACA  Para Jamaah Haji Indonesia Mengapresiasi Penambahan Fasilitas Toilet di Muzdalifah