Jakarta, VIVA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah 12 poin atau 0,17 persen di level 7.076 pada perdagangan Senin, 13 Januari 2025.
Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman, menganalisa IHSG masih akan bergerak mendatar (sideways) pada perdagangan hari ini. “Hari ini IHSG kemungkinan masih akan bergerak sideways cenderung melemah,” kata Fanny dalam riset hariannya, Senin, 13 Januari 2025.
Fanny menjelaskan dalam bursa saham di kawasan Asia Pasifik mayoritas bergerak di zona merah. Hal itu seiring dengan sikap investor yang wait and see pada data tenaga kerja AS nanti malam.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Adapun di Jepang, indeks Nikkei 225 turun 1,05 persen, dan Topix melemah 0,80 persen. Sari domestik Jepang, pengeluaran rumah tangga riil Jepang turun 0,4 persen secara year-on-year (yoy) pada November 2024, atau di bawah ekspektasi sebesar 0,6 persen. Selain itu, indeks Singapura Strait Times juga terkoreksi 1,57 persen, dan Taiex Taiwan melemah 0,30 persen.
“Sementara China Shanghai Composite turun 1,33 persen, Hang Seng Hong Kong turun 0,92 persen, dan S&P/ASX 200 Australia turun 0,42 persen,” ujar Fanny.
Kemudian, pada sentimen domestik untuk Australia, pasar masih terbagi mengenai kemungkinan The Reserve Bank of Australia (RBA) akan bertindak pada Februari 2025. Meskipun pemotongan suku bunga seperempat poin pada bulan April sudah diperhitungkan sepenuhnya.
Sementara, di Korea Selatan, Kospi dan Kosdaq juga turun masing-masing sebesar 0,24 persen dan 0,78 persen. “Level support IHSG di 7020-7050, sedangkan level resist berada di 7120-7150,” kata Fanny.
Halaman Selanjutnya
“Sementara China Shanghai Composite turun 1,33 persen, Hang Seng Hong Kong turun 0,92 persen, dan S&P/ASX 200 Australia turun 0,42 persen,” ujar Fanny.