Mahasiswa lintas agama berdoa untuk pemilihan yang damai

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Agama pada hari Senin mengadakan doa bersama dengan tema “PEMILOVE – Doa Bersama untuk Pemilu yang Damai” di Jakarta untuk siswa dan tokoh agama dari berbagai agama.

Acara dimulai dengan pembacaan doa oleh enam siswa lintas agama. Setiap siswa mewakili enam agama utama di Indonesia – Islam, Protestan, Katolik, Buddha, Hindu, dan Konghucu.

Wakil Menteri Agama, Saiful Rahmat Dasuki, yang hadir dalam doa bersama tersebut, mengatakan bahwa semua orang bertanggung jawab dalam memastikan kelancaran pemilu.

“Semua pihak harus ikut berpartisipasi dalam menjadikan pemilu (2024) sukses. Tanggung jawab ini bukan hanya terletak pada KPU (Komisi Pemilihan Umum), Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu), dan tim penyelenggara pemungutan suara,” katanya kepada para hadirin.

Ia menekankan peran pemuda, mencatat bahwa pemilih dalam pemilu tahun ini akan didominasi oleh mereka yang termasuk dalam kelompok Gen Z dan Milenial.

Berita terkait: Dua kelompok Islam terbesar di Indonesia mendesak pemilu yang damai

Lebih lanjut, ia menambahkan, Indonesia akan segera menyambut bonus demografi, periode yang diharapkan dapat membantu negara mencapai Visi Indonesia Emas 2045.

Dasuki menegaskan bahwa masa depan Indonesia terletak di tangan generasi muda. Dengan itu di pikiran, katanya, pemuda Indonesia harus fokus pada politik berorientasi pada negara daripada politik partisan.

“Kami berharap forum ini akan membimbing para pemuda kami dalam mengembangkan kesadaran tentang politik berorientasi pada negara,” katanya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam di kementerian, Kamaruddin Amin, menginformasikan bahwa doa bersama ini diikuti oleh sekitar tiga ribu siswa dari sekolah-sekolah agama di seluruh Indonesia.

Ia mengatakan bahwa acara ini tidak hanya dimaksudkan untuk mengajak siswa berdoa untuk pemilu yang damai, tetapi juga mendorong mereka untuk mengambil peran aktif dalam pemilu mendatang dengan menggunakan hak pilih mereka pada 14 Februari 2024, Hari Pemungutan Suara.

MEMBACA  Para siswa Ultra-Ortodoks akan diwajibkan untuk wajib militer di Israel

Berita terkait: Polri mendesak persatuan menjelang hari pemilu pada 14 Februari

Penerjemah: Asep F, Tegar Nurfitra Putra
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Hak Cipta © ANTARA 2024