loading…
Salah satu amalan yang dapat memperpanjang umur adalah bersilaturahmi baik dengan keluarga yang satu nasab maupun dengan orang lain. Foto ilustrasi/pixabay
Islam telah menawarkan amalan-amalan yang dapat memperpanjang umur. Ada 4 amal saleh yang manakala ia dilazimi dengan baik, akan berbuah mendapatkan umur panjang .
Berikut amalan tersebut dan dalilnya :
1. Akhlak yang baikMemiliki akhlak yang baik adalah tuntutan seorang muslim yang telah mengikrarkan dua kalimat syahadat. Karena amal ini akan dapat melipatgandakan kebaikan dan panjang umur dalam ketaatan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam hadis Abu Darda’ radhiyallahu ‘anhu,
مَا مِنْ شَىْءٍ يُوضَعُ فِى الْمِيزَانِ أَثْقَلُ مِنْ حُسْنِ الْخُلُقِ وَإِنَّ صَاحِبَ حُسْنِ الْخُلقِ لَيَبْلُغُ بِهِ دَرَجَةَ صَاحِبِ الصَّوْمِ وَالصَّلاَة
“Tidak ada sesuatu amalan yang jika diletakkan dalam timbangan lebih berat dari akhlak yang mulia. Sesungguhnya orang yang berakhlak mulia bisa menggapai derajat orang yang rajin puasa dan rajin shalat.” (HR. At-Tirmidzi dalam Shahih Al-Jaami’)
Jika seorang muslim memiliki akhlak yang baik, ia dapat melampaui pahala orang yang gemar puasa di siang hari dan gemar salat di malam hari. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ الْمُؤْمِنَ لَيُدْرِكُ بِحُسْنِ خُلُقِهِ دَرَجَةَ الصَّائِمِ الْقَائِمِ
“Sesungguhnya seorang mukmin akan mendapatkan kedudukan ahli puasa dan shalat dengan akhlak baiknya.” (HR. Abu Daud No. 4798)
2. SilaturahimMenjaga tali silaturahim baik kepada keluarga yang memiliki ikatan nasab maupun kepada yang tidak memiliki ikatan nasab adalah amal saleh yang bisa menjadi sebab Allah memanjangkan umurnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam hadis Abdullah bin Mas’ud,
صَنَائِعُ الْمَعْرُوفِ تَقِي مَصَارِعَ السُّوءِ، وَصَدَقَةُ السِّرِّتُطْفِئُ غَضَبَ الرَّبِّ، وَصِلَةُ الرَّحِمِ تَزِيدُ فِي الْعُمُر
“Perbuatan kebaikan menahan kejadian buruk dan sedekah yang tersembunyi memadamkan kemurkaan Rabb serta menyambung hubungan rahim menambah umur.” (HR. Ath-Thabrani dalam Shahih Al-Jami’ No. 3797)
Dalam sabdanya yang lain,
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ، ويُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
“Barang siapa ingin dilapangkan rezekinya, dan agar diakhirkan sisa umurnya, maka hendaknya ia menyambung tali rahimnya (tali silaturahim).” (HR. Al-Bukhari 5986)
Maka dari itu jauhilah dosa memutus tali silaturahim, karena ia menjadi sebab datangnya laknat dan hukuman dari Allah subhanahu wata’ala.
Allah subhanahu wata’ala berfirman,
فَهَلْ عَسَيْتُمْ ان تَوَلَّيْتُم ان تُفْسِدُوا فى الْارْضِ وَتُقَطِّعُوْٓا ارْحامَكُم. اُولٰۤىِٕكَ الَّذِينَ لَعَنَهُمُ اللّٰهُ فَاَصَمَّهُمْ وَاَعْمٰٓى اَبْصَارَهُمْ
“Maka apakah sekiranya kamu berkuasa, kamu akan berbuat kerusakan di bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan? Mereka itulah orang-orang yang dikutuk Allah; lalu dibuat tuli (pendengarannya) dan dibutakan penglihatannya.” (QS. Muhammad: 22-23)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mengingatkan:
مَا مِنْ ذَنْبٍ أَجْدَرُ أَنْ يُعَجِّلَ اللَّهُ تَعَالَى لِصَاحِبِهِ الْعُقُوبَةَ فِي الدُنْيَا — مَعَ مَا يَدَّخِرُ لَهُ فِي الاخِرَة — مِثْلُ الْبَغْىِ وَقَطِيعَهِ الرَّحِمِ
“Tidak ada dosa yang lebih pantas disegerakan balasannya bagi para pelakunya di dunia—bersama dosa yang disimpan untuknya di akhirat—daripada perbuatan zalim dan memutus silaturahmi.” (HR. Abu Daud no. 921)
3. Berbuat baik kepada tetanggaDalam hidup bermasyarakat di sana ada hak-hak orang lain yang harus kita penuhi. Di antaranya adalah hak tetangga untuk mendapatkan perlakuan baik.