Menteri Amran bersumpah akan mengundurkan diri jika gagal mengakhiri mafia impor makanan

Menteri Pertanian Indonesia, Andi Amran Sulaiman, berjanji akan mundur jika gagal memberantas mafia impor pangan di kementeriannya.

“Mafia impor, insya Allah, jika kita menemukan mereka, kita akan menanganinya. Jika saya tidak bisa menyelesaikan ini, saya akan mundur,” katanya saat menghadiri rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan bahwa setidaknya empat pegawai telah ia pecat dari kementerian, dua di antaranya adalah direktur sejak Oktober 2023. Ia menjabat sebagai menteri yang sama di pemerintahan sebelumnya di bawah kepemimpinan Joko Widodo.

Sulaiman mengungkapkan bahwa ia memecat tiga bawahan Echelon II dan III setelah mereka ditemukan menerima sekitar Rp10 miliar dalam biaya pengadaan proyek dari beberapa perusahaan.

Ia juga memecat satu pejabat Echelon II lainnya, setara dengan seorang direktur, dari kementerian setelah ia ditemukan menerima biaya proyek sebesar Rp700 juta.

Menteri sebelumnya mengatakan bahwa tindakan tegas ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Prabowo Subianto, yang menyampaikan tiga instruksi khusus kepadanya: mencegah korupsi kriminal, memastikan efisiensi anggaran, dan mencapai swasembada pangan dalam 3-4 tahun mendatang.

Dalam rapat kerja dengan Komisi IV, Amran juga merinci beberapa program yang rencananya akan diluncurkan oleh kementeriannya pada tahun 2025.

Kementerian telah dialokasikan anggaran sebesar Rp29,37 triliun untuk tahun 2025, termasuk alokasi tambahan sebesar Rp21,47 triliun.

Sulaiman mengatakan bahwa Rp15 triliun dari anggaran tersebut akan dialokasikan untuk program Quick Win berupa penciptaan 150 ribu hektar sawah baru, melakukan intensifikasi pertanian di 80 ribu hektar, dan mengoptimalkan 350 ribu hektar lahan.

Sementara itu, program non-quick win kementerian meliputi peningkatan produksi tanaman pangan seperti padi dan jagung, yang akan dialokasikan sebesar Rp4,33 triliun, serta peningkatan produksi daging sapi/kerbau dan susu, yang akan diperuntukkan sebesar Rp2,14 triliun dari anggaran.

MEMBACA  Harga Minyak Meningkat Setelah Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Tewas di Iran

Berita terkait: Benih unggul dapat meningkatkan produksi padi, memangkas impor: menteri

Berita terkait: Pemerintah optimis Indonesia segera mencapai swasembada beras

Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Rahmad Nasution
Hak cipta © ANTARA 2024