Jokowi mendesak perlindungan pasar domestik Indonesia yang lebih kuat

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa Indonesia, negara terbesar keempat di dunia dengan populasi 280 juta jiwa, harus melindungi pasar domestiknya dan mempromosikan produk-produk nasional.
“Hal ini diperlukan agar kita bisa mendominasi pasar domestik dan terus menembus pasar-pasar luar negeri,” ujarnya saat pembukaan Trade Expo Indonesia ke-39 di ICE BSD, Tangerang, Banten, pada hari Rabu.

Jokowi menyampaikan hal ini sebagai respons terhadap kekhawatiran tentang overproduksi di China.

“Overproduksi di China telah banyak dibahas. Banyak negara mulai khawatir dan bersiap-siap melindungi pasar domestik mereka dari banjirnya produk impor murah dari China,” ujar presiden.

Ia menyerukan pemasaran inovatif produk-produk domestik di era digital.

“Pemasaran tidak selalu harus dilakukan secara konvensional. Kita harus masuk ke pasar digital untuk menjual produk-produk domestik kita, terutama karena banyak negara memberlakukan pembatasan akibat perang perdagangan,” tambahnya.

Selain itu, ia mencatat bahwa ekonomi global masih tumbuh lambat dengan tingkat 2,6-2,7 persen bersamaan dengan inflasi yang menghantui beberapa negara.

“Estimasi inflasi global berada dalam kisaran 5,9 persen,” ujarnya.
Kepala negara juga menyoroti bahwa perang perdagangan konvensional telah mendorong negara-negara untuk menerapkan kebijakan pembatasan perdagangan.

“Saat ini, setidaknya 19 negara sedang memberlakukan kebijakan tersebut, menyebabkan volume perdagangan global menurun,” catatnya.

Ia menyatakan dukungannya terhadap Trade Expo Indonesia ke-39 sebagai pameran produk ekspor terbesar di negara ini, yang bertujuan untuk memamerkan produk-produk unggulan domestik ke pasar global.

“Kita harus memanfaatkan momentum ini untuk mendorong pertumbuhan ekspor yang lebih tinggi dan meningkatkan kualitas serta daya saing produk-produk kita untuk menembus pasar yang lebih luas,” tegasnya.

Berita terkait: Pemain alat kesehatan domestik hanya memiliki pangsa pasar 25%

MEMBACA  'Bukti' yang Menakjubkan Pecahkan Rekor 80 Tahun, Menawarkan Wawasan Baru Tentang Bilangan Prima

Berita terkait: Jokowi meningkatkan pasokan beras untuk menurunkan harga di pasar domestik

Translator: Benardy Ferdiansyah, Resinta Sulistiyandari
Editor: Tia Mutiasari
Hak cipta © ANTARA 2024

Tinggalkan komentar