Sudirman Said. FOTO: Dok. JPNN.com
jpnn.com, JAKARTA – Suara-suara kritis dari civitas akademika berbagai perguruan tinggi yang semakin banyak terdengar belakangan ini haruslah diperhatikan dengan serius. Jangan anggap mereka sebagai ancaman.
Suara-suara dari universitas harus dianggap sebagai masukan yang berharga untuk memperbaiki kondisi kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama dalam mempertahankan sistem demokrasi ke depan.
Executive Co-Captain Timnas Anies-Muhaimin (AMIN) Sudirman Said menyampaikan hal tersebut pada acara Sarasehan Rakyat di GOR Mahkota Graha, Kebumen, Jawa Tengah, Rabu (7/2).
Sudirman menyatakan, keprihatinan yang diungkapkan oleh para akademisi dan guru besar dari berbagai perguruan tinggi harus dijadikan sebagai peringatan, sebagai tanda bahaya untuk menyelamatkan negara dari perilaku yang anti-demokrasi.
“Seperti mobil, peringatan dari para akademisi dan guru besar adalah seperti spion, lampu sein, speedometer, dan rem. Jika kita mengabaikan suara para cendekiawan, sama halnya dengan mencopot satu per satu alat kontrol dalam kendaraan yang kita tumpangi, yang akhirnya bisa menyebabkan kecelakaan. Bangsa ini tidak ingin mengalami nasib yang buruk. Oleh karena itu, jangan abaikan peringatan-peringatan dan tanda bahaya,” kata Sudirman.
Mengenai ancaman yang dihadapi oleh sejumlah rektor dan guru besar, Sudirman mengimbau penguasa untuk tidak menghalangi aspirasi yang sedang berkembang. Ia menyamakan aspirasi dengan air, jika aspirasi tersebut dihalangi, maka mereka akan mencari jalan keluar yang lain.
“Seperti air yang jika terus-menerus terhalang akan mencari celah untuk merembes atau bocor ke mana-mana. Jika bendungan tidak kuat, maka akan jebol,” jelas Sudirman.
Sudirman berharap pemerintah dapat menerima masukan, aspirasi, dan keprihatinan dari para akademisi dan guru besar, karena suara mereka berasal dari niat tulus untuk menyelamatkan bangsa dan negara.
Terkait munculnya ancaman terhadap sejumlah rektor dan guru besar, Sudirman mengimbau agar penguasa tidak menghalangi aspirasi yang berkembang.