Megawati memperkenalkan Pancasila selama kunjungannya ke Rusia, Azerbaijan

Jakarta (ANTARA) – Presiden Indonesia kelima, Megawati Soekarnoputri, memperkenalkan ideologi Pancasila kepada masyarakat St. Petersburg, Rusia dan Samarkand, Azerbaijan.

Megawati akan memberikan kuliah umum dan menghadiri forum rektor di St. Petersburg, kemudian menerima gelar doktor kehormatan dari Universitas Silk Road di Samarkand, menurut Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Indonesia Ahmad Basarah, yang dekat dengannya.

“Beliau akan memanfaatkan momentum ini untuk mempromosikan ideologi Pancasila ke dunia,” kata Basarah, yang saat ini berada di St. Petersburg menemani Megawati, dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu.

Setelah tiba di St. Petersburg pada Sabtu (14 September), Megawati akan menghadiri beberapa kegiatan dalam beberapa hari ke depan.

“Di St. Petersburg, Ibu Megawati akan bertemu dengan Gubernur St. Petersburg, kemudian memberikan kuliah umum di kampus bersejarah Universitas St. Petersburg serta menghadiri pertemuan forum rektor bergengsi,” ujar Basarah.

Pertemuan-pertemuan tersebut, menurutnya, semakin mengukuhkan pengakuan internasional bagi Megawati, yang saat ini memegang peran penting sebagai Ketua Komite Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta Ketua Komite Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

Pengakuan bagi Megawati sebenarnya sudah diberikan oleh Rusia pada tahun 2021, saat Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan Order of Friendship kepada Megawati Soekarnoputri pada 2 Juni 2021.

Order of Friendship diberikan oleh pemerintah Rusia kepada Megawati atas kontribusinya dalam memperkuat hubungan antara Rusia dan Indonesia.

Setelah menyelesaikan kegiatan-kegiatannya di Rusia, Megawati dijadwalkan melanjutkan perjalanannya ke Samarkand, Azerbaijan.

Di Samarkand, presiden perempuan Indonesia pertama ini akan melakukan ziarah ke makam Imam Al-Bukhari dan menerima gelar doktor kehormatan dari Universitas Silk Road pada 21 September 2024.

“Kunjungan ini melanjutkan hubungan sejarah yang kuat yang selalu dikenang oleh masyarakat kedua negara, mengingat bahwa Presiden Pertama Soekarno (ayah Megawati) adalah inisiator dari pemugaran makam Imam Al-Bukhari,” jelas Basarah.

MEMBACA  Maju di Ukraina, Rusia menandai kemenangan dalam Perang Dunia Kedua

Meskipun penerbangan ke St. Petersburg dan Samarkand cukup panjang, dia menilai bahwa Megawati antusias menerima undangan dari beberapa lembaga di Rusia dan Azerbaijan.

“Dari percakapan saya dengan Ibu Megawati, saya mendapat kesan bahwa beliau antusias mengunjungi St. Petersburg dan Samarkand,” tutup Basarah.

Berita terkait: Pancasila landasan kunci untuk membantu mencapai Indonesia Emas: Kementerian
Berita terkait: Terapkan Panduan Pelaksanaan Hubungan Industrial Pancasila: kementerian
Berita terkait: Upaya saling menghormati antaragama untuk menjaga pluralisme Indonesia: BRIN

Translator: Genta Tenri Mawangi, Yashinta Difa
Editor: Azis Kurmala
Hak cipta © ANTARA 2024