Tidak ada trik, tapi para pengamat langit mungkin akan mendapat suguhan di bulan Oktober ketika sebuah komet yang baru ditemukan melintasi langit kita. Komet C/2025 R2 (SWAN) — atau disingkat SWAN25B — tampaknya sedang menuju ke arah kita.
Komet tersebut — yang dinamai berdasarkan instrumen sains di observatorium luar angkasa SOHO yang mengamati matahari — pertama kali terlihat pada 11 September oleh astronom amatir Ukraina, Vladimir Bezugly, ketika ia sedang mempelajari gambar yang diambil oleh SWAN.
“Ini adalah pencapaian penting, komet SWAN resmi yang ke-20 sejauh ini,” kata Bezugly kepada Universe Today.
Baca selengkapnya: 7 Aplikasi Pengamatan Bintang untuk Melihat Rasi Bintang dan Lainnya
Bezugly membuat penemuan ini satu hari sebelum komet mencapai titik terdekatnya dengan matahari, yang dikenal sebagai perihelion.
“Komet ini mudah untuk dideteksi karena kecerahan yang cukup dalam pita (ultraviolet) dan lokasinya dalam gambar SWAN, tepat di pusatnya,” jelas Bezugly kepada Universe Today. “Tetapi sulit karena lokasinya yang sangat dekat dengan matahari dan gerakan sudutnya, yang sangat mirip dengan gerakan matahari dalam gambar SWAN.”
Pada 17 September, sebuah observatorium di Chili berhasil mengambil foto menggunakan teleskop, yang menunjukkan SWAN25B dengan koma yang terang dan ekor ion berwarna zamrud yang mencolok. Koma adalah atmosfer yang terbentuk di sekitar komet ketika mendekati matahari. Panas matahari menyebabkan gas beku dan pecahan es di inti komet berubah dan menciptakan atmosfer.
“Dengan orbitnya yang masih belum jelas karena busur pengamatan yang sangat pendek, komet ini dengan cepat menjadi target yang menarik untuk diikuti dalam beberapa minggu mendatang,” ujar tim di Chili.
Apa sebenarnya komet itu?
NASA menyebut komet sebagai ‘bola salju kosmis yang terdiri dari gas beku, batuan, dan debu yang mengorbit matahari’, dan mencatat bahwa ‘dalam keadaan beku, ukurannya sebesar kota kecil’.
Fitur komet yang paling terkenal mungkin adalah ekornya. Ketika komet mendekati matahari, mereka memanas dan menyemburkan debu serta gas, membentuk ekor yang menjauh dari matahari. NASA mengatakan kemungkinan ada miliaran komet yang mengorbit matahari kita.
Komet paling terkenal adalah Komet Halley, yang muncul setiap 76 tahun. Komet ini terakhir terlihat di langit Bumi pada tahun 1986 dan akan kembali pada tahun 2061.
Kapan saya harus mencari komet baru ini?
Menurut LiveScience, komet ini akan melintas paling dekat dengan Bumi sekitar tanggal 19-20 Oktober, dan beberapa astronom berpikir komet ini mungkin cukup terang untuk diamati tanpa teleskop atau teropong. Carilah sepetak cahaya samar yang tampak kabur. Aplikasi ponsel pintar dapat membantu Anda menemukannya.
Anda dapat melacak posisi SWAN25B menggunakan TheSkyLive.com, yang memberikan jarak komet dari Bumi secara real-time dan menawarkan peta bintang interaktif yang menarik. Peta tersebut memungkinkan Anda memasukkan lokasi Anda sehingga Anda dapat melihat bagaimana tampilan langit dari tempat tinggal Anda.
Jauh lebih mudah untuk melihat komet, atau fitur kosmis apa pun di langit malam, jika Anda menjauhi lampu kota dan pergi ke daerah gelap di pedesaan. Cobalah cari malam yang cerah, ketika awan tidak mengganggu visibilitas. SWAN25B mungkin cukup terang untuk diamati hanya dengan melihat ke atas langit.
Highlight lain untuk pengamatan langit
Bulan Oktober sebenarnya sudah menjadi bulan yang sibuk bagi para pengamat langit.
Sebuah supermoon akan tergantung di langit malam lebih besar dan terang dari biasanya selama perigeenya, dan waktu yang tepat untuk pergi keluar melihatnya adalah pada 6 Oktober, ketika terjadi bulan purnama. Supermoon Oktober ini akan menjadi yang pertama dari empat supermoon berturut-turut, yang dapat kita harapkan setiap bulan hingga Januari tahun depan.
Jika Anda membutuhkan panduan untuk mengamati langit Oktober ini, kunjungi daftar Aplikasi Pengamatan Bintang Terbaik kami.