Virgin Galactic telah merespons gugatan Boeing, yang menuduh perusahaan tersebut menyimpan rahasia dagangnya. Sebagai respons, Virgin Galactic telah mengajukan gugatan sendiri, menyalahkan Boeing atas kegagalan berulang yang akhirnya mengakibatkan pengakhiran kemitraan komersial mereka.
Richard Branson’s private space venture menggugat balik Boeing atas perjanjian untuk mengembangkan generasi berikutnya dari mothership Virgin Galactic. Perusahaan tersebut mengajukan gugatan sendiri pada hari Kamis di pengadilan federal Los Angeles, hampir dua minggu setelah Boeing meminta seorang hakim federal di Virginia untuk mengeluarkan perintah pengadilan yang melarang Virgin Galactic menggunakan data propietary yang dibagikan antara kedua perusahaan sebagai bagian dari perjanjian pada tahun 2022.
Pada bulan Juli 2022, Virgin Galactic mengumumkan perjanjian dengan Aurora, anak perusahaan Boeing berbasis di Virginia, untuk merancang dan memproduksi generasi berikutnya dari mothership. Mothership digunakan sebagai bagian dari perjalanan pariwisata suborbital perusahaan, membawa pesawat luar angkasa dengan penumpang di dalamnya dan melepaskannya pada ketinggian 44.500 kaki (13.500 meter) di atas tanah.
Namun, perjanjian tersebut gagal, dan kedua perusahaan sepertinya merasa kecewa. Boeing menuduh Virgin Galactic “menyimpan, menggunakan, dan mengancam untuk menggunakan lebih lanjut rahasia dagang” yang dimiliki oleh perusahaan. Di sisi lain, Virgin Galactic mengklaim bahwa Boeing berulang kali gagal memenuhi kewajiban kontraknya dan “menghasilkan pekerjaan yang buruk dan tidak lengkap,” sesuai dengan gugatan.
“Boeing sekarang berusaha dengan salah untuk mengambil kembali properti intelektual tertentu yang sah dimiliki atau dilisensikan kepada Virgin Galactic berdasarkan kontrak antara kedua belah pihak,” tulis Virgin Galactic dalam gugatannya. Perusahaan juga mengklaim bahwa mereka berhak mendapatkan ganti rugi dari $45 juta yang telah dibayarkan kepada Boeing untuk mengembangkan mothership generasi berikutnya.
Boeing belakangan ini mendapat sorotan karena sejumlah isu keamanan dan skandal. Pada bulan Januari, sekrup pintu meledak dari sebuah Boeing 737 selama penerbangan Alaska Airlines 16.000 kaki di atas Portland, Oregon. Kemudian pada bulan Maret, John Barnett, mantan insinyur kontrol kualitas di Boeing yang baru saja memberikan kesaksian melawan perusahaan sebagai bagian dari gugatan balas dendam whistleblower, ditemukan meninggal. Wahana antariksa Starliner mereka yang lama tertunda, setelah bertahun-tahun tertunda karena masalah teknis, akhirnya siap untuk terbang pada awal Mei.
“Kegagalan Boeing dalam hal perjanjiannya dengan Virgin Galactic konsisten dengan catatan Boeing tentang kontrol kualitas yang buruk dan manajemen yang tidak efektif,” tulis Virgin Galactic dalam gugatannya.
Untuk lebih banyak informasi tentang penerbangan antariksa, ikuti kami di X dan bookmark halaman Penerbangan Antariksa khusus Gizmodo.