Vint Cerf tentang bagaimana para pemimpin hari ini dapat berkembang di internet yang didukung AI di masa depan

In a recent episode of our weekly podcast DisrupTV, my colleague R “Ray” Wang from Constellation Research and I had the honor of hosting two influential visionaries who have significantly impacted our digital world: Dr. Vinton G. Cerf, the vice president and chief internet evangelist at Google, and Dr. David Bray, the distinguished chair of the accelerator at the Henry L. Stimson Center and Principal/CEO of LeadDoAdapt Ventures, Inc.

As we navigate the era of artificial intelligence, their insights on leadership, technology’s societal impact, and creating better futures provide invaluable guidance for today’s leaders. Their extensive experience in blending technological innovation with human needs offers a vital roadmap for executives looking to leverage emerging technologies while avoiding potential pitfalls that could jeopardize business success and societal well-being.

Cerf, renowned as one of the “Fathers of the Internet,” has played a pivotal role in shaping the internet as we know it today. With his co-design of the TCP/IP protocols and significant contributions to the development of the internet, Cerf has been recognized with prestigious awards such as the US Presidential Medal of Freedom and the ACM Turing Award. His work at Google continues to drive global policy development and the expansion of the internet.

Reflecting on the internet’s evolution, Cerf highlighted the increasing capacity, accessibility, and the potential for interplanetary internet connectivity. He also emphasized the growing significance of AI in technology development and innovation, with a quarter of Google’s software now being generated through AI tools.

Bray, a thought leader on the future trajectory of the internet, has collaborated closely with Cerf on various projects. He has emphasized the importance of digital resilience, bridging digital divides, and fostering community-driven innovation for a successful digital transformation.

MEMBACA  Judul yang Ditulis Ulang dan Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia:David Ellison Akan Memimpin Perusahaan Gabungan Setelah Merger Paramount-Skydance Selesai

Both Cerf and Bray underscored the importance of technology serving humanity and the necessity of ethical considerations in the development of AI and future technologies. They stressed the need for interdisciplinary collaboration and community engagement to shape a future where technology aligns with human values and aspirations.

As we look towards the future of AI and emerging technologies, their insights provide valuable guardrails to ensure that innovation serves the greater good and fosters a more inclusive and equitable digital landscape. Ketika kita memperkenalkan teknologi, kita seharusnya membawa bersama kita sosiolog, psikolog, dan ahli antropologi untuk membantu kita memahami dampak teknologi pada masyarakat yang mengonsumsinya.” 
Cerf menyoroti tantangan sistem AI yang “menjadi penutur kata yang sangat baik dan seringkali lebih baik daripada banyak teman kita,” yang memberi bobot pada apa yang mereka katakan, “bahkan ketika mereka salah.” Hal ini menegaskan kebutuhan akan berpikir kritis dan memberikan asal-usul informasi yang dihasilkan AI.
Solusi Bray berfokus pada agensi manusia: “Kita harus menciptakan ruang di mana orang bisa datang dan benar-benar memiliki agensi dalam membentuk masa depan mereka sendiri. Satu-satunya cara untuk melewatinya, meskipun Anda memiliki perbedaan pendapat dan jalur yang berbeda untuk dijelajahi, adalah Anda harus benar-benar menemukan cara untuk memberikan agensi kembali kepada orang.
Kiat kepemimpinan untuk pemimpin saat ini
Bagi para eksekutif yang menavigasi transformasi digital dan integrasi AI, Cerf dan Bray menawarkan tujuh poin kunci:
Mengulang kontrak sosial: Seperti yang dikatakan Cerf, “Sudah waktunya bagi kita untuk mengulang kontrak sosial… pertanggungjawaban harus selalu ada bersama agensi.”
Prioritaskan hubungan manusiawi: Bray menekankan penciptaan ruang di mana orang dapat berinteraksi secara berarti melintasi perbedaan, membandingkannya dengan “agora elektronik” di mana beragam perspektif dapat dibagikan.
Seimbangkan inovasi dengan tanggung jawab: Baik Cerf maupun Bray menekankan bahwa kemajuan teknologi harus dipasangkan dengan pertimbangan etis dan penilaian dampak sosial.
Menerima kerjasama lintas disiplin: Tantangan yang akan datang membutuhkan kerjasama antara teknolog, ilmu sosial, ahli etika, pembuat kebijakan, dan pemimpin komunitas.
Memimpin dengan empati: Kepemimpinan yang empatik bukan hanya bersifat menyenangkan; itu sangat penting untuk menavigasi perubahan kompleks. Anda perlu memahami bagaimana perubahan memengaruhi pemangku kepentingan yang berbeda dan mengatasi keprihatinan mereka secara autentik.
Menciptakan keamanan psikologis: “Inovasi,” kata Bray, “memerlukan lingkungan di mana orang merasa aman untuk mengambil risiko. Jika tim Anda takut gagal, mereka tidak akan pernah mencoba sesuatu yang benar-benar inovatif. Ciptakan budaya di mana risiko yang terukur didorong, dan kegagalan dianggap sebagai kesempatan belajar.”
Berpikir secara eksponensial: Baik Cerf maupun Bray percaya bahwa para pemimpin perlu mengantisipasi perubahan eksponensial dan mempersiapkan organisasi mereka secara sesuai.
Juga: Teknologi yang mengubah kita: Dari iPhone hingga Twitter
Saat kita berada di persimpangan zaman internet dan revolusi AI, wawasan ini dari dua pionir yang telah membentuk dunia digital kita menawarkan peta jalan bagi para pemimpin yang ingin memanfaatkan potensi teknologi sambil memastikan bahwa itu melayani kepentingan terbaik umat manusia. Mereka membayangkan masa depan di mana kepemimpinan yang berpikir, dialog inklusif, dan komitmen terhadap martabat manusia – bahkan di tengah kemajuan kemampuan teknologi dan data – membantu memandu perjalanan kolektif kita ke depan.
Artikel ini ditulis bersama oleh Dr. David Bray, kepala dan CEO di LeadDoAdapt (LDA) Ventures, ketua di Accelerator, dan sesama di Stimson Center.
Dapatkan cerita teratas pagi ini di kotak masuk Anda setiap hari dengan newsletter Tech Today kami.

MEMBACA  AS dan Inggris menandatangani perjanjian AI yang dapat ditegakkan secara hukum