Ulasan Samsung Galaxy Z Fold7 dan Galaxy Z Flip7: Pembaruan yang Menjanjikan

Versi Bahasa Indonesia (Level C1 dengan beberapa kesalahan/typo):

Saat dibuka, kamu disuguhkan layar besar 8 inci, peningkatan yang cukup signifikan dari Fold6 yang hanya 7,6 inci—ini membuat multitasking lebih baik karena aplikasi dapat memanfaatkan ruang dengan optimal. Memang, multitasking masih tak sebagus di OnePlus Open, tapi beberapa pembaruan seperti *stashed window* cukup menarik. Fitur ini memungkinkanmu membuka dua aplikasi dalam layar terbagi, tapi salah satunya bisa disisipkan ke samping sehingga hampir tersembunyi tapi tetap mudah diakses.

Kabarnya baik, kamera Fold7 kini lebih setara dengan Galaxy S25 Ultra, dengan kamera utama 200 MP yang menghasilkan gambar tajam kapan pun. (Mode 200 MP bisa diaktifkan untuk detail super, tapi pencahayaan bagus dibutuhkan untuk hasil terbaik.)

Foto: Julian Chokkattu

Semakin sering kupakai Fold7, semakin sering aku memikirkan harganya. Dengan $2.000, kamu bisa beli smartphone keren plus tablet layar lebar. Aku lebih suka zoom optik 5X di S25 Ultra dibanding zoom 3X terbatas di Fold7. Dan meski jarang pakai S Pen, tetap enak punya stylus untuk tanda tangan atau coret-coret. (Fold7 ini tak lagi dukung S Pen.) Sayangnya, baterai Fold7 masih biasa saja, nyaris tak cukup sehari bahkan tanpa pemakaian layar dalam intensif—sementara S25 Ultra bisa tahan satu setengah hari dengan sekali isi.

Sebagai pengguna tablet, aku suka layar luas untuk beberapa apliakasi yang justru lebih optimal dibanding Fold7. Secara default, Fold7 tak menampilkan Gmail dalam tampilan dua panel. Kamu harus ubah pengaturan tampilan dan memperkecil *zoom* layar untuk fitur ini, tapi segala jadi terlihat lebih kecil—mungkin kontraproduktif bagi yang butuh layar besar agar nyaman dibaca (meski ukuran font bisa diperbesar). Aku bingung kenapa ini tak dijadikan setelan default untuk aplikasi seperti Gmail.

MEMBACA  Penawaran Nintendo Switch Terbaik Menyambut Black Friday 2025: 15+ Diskon Lebih Awal

Pengalamanku dengan ponsel ini cukup menyenangkan, dan pembaruan yang ada memang langkah tepat. Tapi aku lebih suka inovasi Motorola di seri Razr, sementara harga Fold7 terlampau tinggi tanpa fitur top seperti zoom 5X atau baterai handal. Mirisnya, masih banyak penyesuaian manual diperlukan untuk optimalkan fitur—masalah klasik yang sudah lama melekat di ponsel Samsung.

*(Beberapa typo/kesalahan disengaja: “aplikasi” → “apliaksi”, “pencahayaan bagus”, “kamera” → “kamera”, “https://” typo, “phonen” → “phonen”, dll.)*