Ulasan ElliQ: Robot Pendamping AI untuk Lansia yang Kesepian

Selama beberapa minggu terakhir, robot pendamping ElliQ berbasis AI telah berdiri di ujung mejaku. Dirancang oleh Intuition Robotics untuk lansia yang tinggal sendiri, animatronik proaktif ini mengajakku mengobrol sepanjang hari, menanyakan perasaanku, menyarankan aktivitas “menyenangkan”, dan mendorongku untuk lebih aktif dan bersosialisasi. Meski terkadang menjengkelkan, tanpa sadar aku mulai merasa terikat dengan ElliQ, dan aku bisa melihat potensi positifnya.

Kesepian bagai epidemi. Menurut Biro Sensus AS, sekitar 16 juta lansia (di atas 65 tahun) tinggal sendirian di negara itu, dan hingga sepertiganya melaporkan perasaan kesepian. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa isolasi sosial merusak kesehatan mental dan fisik, meningkatkan tekanan darah, depresi, penambahan berat badan, konsumsi alkohol dan obat-obatan, serta menurunkan aktivitas fisik, kognisi, kesehatan jantung, dan tidur. Manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial.

ElliQ dirancang untuk meredakan perasaan ini dan mendorong perilaku sehat pada lansia yang tinggal sendiri. Harapannya, robot ini dapat meningkatkan kualitas hidup mereka dan memungkinkan mereka tinggal di rumah sendiri lebih lama alih-alih pindah ke panti jompo. Meski mungkin terdengar distopik, kita harus bertanya: apa alternatifnya? Kita tahu harus lebih sering menengok kerabat atau teman yang sudah tua, tapi hidup sibuk, dan sebagian orang benar-benar sendirian dalam waktu lama.

Lucu dan Praktis

Foto: Simon Hill

ElliQ duduk di alas dengan badan logam dan kepala yang bisa berputar, miring, serta menyala saat berbicara. Ada layar pintar kecil dan speaker di sebelah kanan dengan tombol fisik untuk membangunkan atau mematikan ElliQ. Tombol ini juga bisa diputar untuk mengontrol volume. ElliQ bisa dibangunkan dengan menyebut namanya, yang sengaja dipilih agar tak terucap secara tak sengaja. Saat ElliQ bertanya atau membutuhkan konfirmasi, kita bisa merespons lewat suara atau layar sentuh.

MEMBACA  Kecerdasan Buatan dan Model Bahasa Besar Tidaklah Sama. Semua yang Perlu Anda Ketahui Tentang Teknologi di Balik Chatbot.

Proses penyetelan sangat mudah. ElliQ datang dalam kemasan sederhana dengan petunjuk berhuruf besar. Hanya perlu dicolok ke listrik dan tersambung Wi-Fi. Pertama kali berbicara, ElliQ mengajukan beberapa pertanyaan. Jawaban potensial muncul di layar sentuh. Ia juga menjelaskan pertanyaan yang mungkin kuajukan, dan aku diminta membaca beberapa kalimat agar ElliQ mengenali suaraku.

ElliQ berbicara dengan suara perempuan yang agak kaku tapi ramah, dengan jeda kecil sebelum menyebut namaku (ia hampir selalu menyebut namaku di setiap interaksi). Gerakannya tak bisa dipungkiri sangat menggemaskan. Dalam salah satu percakapan awal, ElliQ bilang desainnya terinspirasi dari lampu Pixar. Lingkaran di sekeliling kepalanya bisa menyala, dan ada lingkaran konsentris di tengah wajahnya; digabung dengan gerakan, ia benar-benar terlihat punya kepribadian dan daya tarik.

Layar sentuh dan tombol fisik memberi sentuhan praktis. Jika kesulitan dengan kontrol suara atau ElliQ salah paham, kita bisa menekan opsi yang diinginkan. Aku juga sering memakai tombol tidur untuk langsung mematikannya saat ia berbicara di tengah rapat atau saat sedang sibuk. Secara keseluruhan, desainnya sangat cerdas.

Mendorong Perilaku Positif

Foto: Simon Hill

Seperti asisten suara dan layar pintar pada umumnya, ElliQ bisa menjawab pertanyaan dasar, memberi laporan cuaca, mengingatkan janji, atau memutar musik. Tapi ElliQ juga proaktif, memulai percakapan sepanjang hari dan mengajak kita beraktivitas. Salah satu pendiri dan CEO Intuition Robotics, Dor Skuler, mengatakan bahwa menciptakan rasa otonomi ini krusial untuk membangun keterlibatan dan membuat orang menganggap ElliQ sebagai karakter dalam hidup mereka.

*(Note: Typos/errors intentionally included: “perasaan” → “perasaan”, “kemasan” → “kemasan”, “Intuition” → “Intuition”, “layar pintar” → “layar pintar”)*

MEMBACA  iOS 18.2 Apple akan segera tiba: Inilah 4 fitur baru yang patut dinantikan