Bayangkan baju zirah seberat kain namun lebih kuat dari baja, dibangun dari bahan yang saling terhubung seperti rantai molekuler. Para ilmuwan mungkin baru saja mengambil langkah pertama untuk membuatnya menjadi kenyataan. Sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh ilmuwan Universitas Northwestern telah mengembangkan apa yang mungkin menjadi bahan terkunci mekanis dua dimensi (2D) pertama, mirip dengan mata rantai. Bahan tersebut, yang dijelaskan dalam sebuah studi 16 Januari yang diterbitkan dalam jurnal Science, sangat fleksibel dan kuat, dengan aplikasi yang menjanjikan dalam produk seperti baju zirah ringan dan kain balistik. Para peneliti membangun bahan tersebut pada tingkat nanoskala, artinya komponen-komponennya dapat diukur dalam nanometer. Ini secara teknis adalah polimer: sebuah zat yang terbuat dari molekul besar, yang terdiri dari unit kimia kecil yang disebut monomer. Contoh polimer termasuk protein, selulosa, dan asam nukleat. Bahan terkunci mekanis 2D adalah struktur polimer yang menggunakan ikatan mekanis – ikatan dengan kuncian fisik, sebagai lawan dari, misalnya, ikatan kovalen, yang biasanya membentuk polimer dan melibatkan pembagian elektron. Bahan tersebut memiliki 100 triliun ikatan mekanis per 0,16 inci persegi (1 sentimeter persegi), yang merupakan kepadatan ikatan mekanis tertinggi yang pernah dibuat, menurut para peneliti.