Pesawat luar angkasa Psyche tengah menjalani perjalanan enam tahun untuk mencapai asteroid kaya logam dengan nama yang sama. Di tengah perjalanannya, wahana tersebut menoleh ke planet asalnya dan mengambil pandangan langka Bumi, disertai Bulannya, yang tampak bagai titik kecil yang diselimuti oleh kegelapan ruang angkasa.
Misi Psyche milik NASA diluncurkan pada 13 Oktober 2023, dan bertugas untuk mengeksplorasi target jauh di sabuk asteroid utama yang diduga merupakan inti terbuka dari sebuah protoplanet. Sebelum mencapai tujuannya, tim pencitraan di balik misi ini menguji kemampuan wahana untuk menangkap objek yang bersinar akibat pantulan cahaya Matahari. Objek target dari pengujian ini sangat familiar—planet dan bulan kita sendiri—namun diambil dari sudut pandang yang tidak biasa.
Pada bulan Juli, ilmuwan dari tim pencitraan mengambil beberapa foto eksposur panjang dari Bumi dan Bulan. Keduanya terlihat di latar belakang gelap yang dipenuhi bintang-bintang di rasi Aries. Bumi tampak sebagai titik terang, dengan Bulan berada tepat di atasnya. Gambar ini diambil dari jarak sekitar 290 juta kilometer dan menawarkan pandangan langka akan planet kita seperti yang terlihat dari angkasa luar yang dalam.
Foto ini mengingatkan pada Pale Blue Dot yang termasyhur, sebuah citra Bumi yang diambil oleh wahana Voyager 1 pada 1990. Gambar itu diambil dari jarak 6 miliar kilometer, dengan Bumi yang tampak hanya bagai titik kecil di tengah latar belakang kosmik.
Meski tidak diambil dari jarak yang sama, gambar terbaru dari Psyche ini adalah pengingat serupa akan tempat dan ukuran Bumi dalam tata surya. Wahana ini dilengkapi dengan sepasang kamera, yang dirancang untuk mengumpulkan gambar dalam panjang gelombang cahaya yang terlihat dan tidak terlihat oleh mata manusia, guna membantu menentukan komposisi asteroid kaya logam tersebut.
Psyche perlu menempuh total sekitar 3,5 miliar kilometer untuk mencapai sabuk asteroid utama dan memasuki orbit asteroid Psyche pada akhir Juli 2029. Asteroid selebar 280 kilometer ini mengorbit Matahari di bagian luar sabuk asteroid utama antara Mars dan Jupiter. Para ilmuwan percaya bahwa batuan luar angkasa ini mungkin merupakan inti yang terbuka dari sebuah planetesimal, atau blok pembangun planet awal, yang lapisan luarnya terkelupas selama pembentukan awal tata surya.