Komputasi kuantum itu menarik. Ini benar-benar bidang penelitian yang menakjubkan, tapi menurut perasaanku, kita masih punya jalan panjang. Saat ini udah ada contoh komputer kuantum—perangkat keras selalu datang sebelum perangkat lunak—tapi contoh-contoh itu masih sangat primitif. Dengan komputer digital, kita berpikir tentang melakukan komputasi dan mendapat jawaban. Komputer kuantum malah akan memberikan kita distribusi probabilitas di mana jawabannya berada, dan kamu akan melakukan beberapa, kita sebut aja ‘runs’ di komputer kuantum, dan itu bakal kasih kamu beberapa solusi potensial untuk masalahnya, tapi nggak akan kasih jawaban pasti. Jadi itu bakal beda.
Dengan komputasi kuantum, apa kita terjebak dalam masa hype?
Menurutku sayangnya ini terlalu dijual berlebihan—terlalu banyak hype terkait kuantum. Hasilnya biasanya adalah orang-orang akan terlalu bersemangat, lalu itu nggak memenuhi janji-janji yang dibuat, dan akhirnya antusiasme itu bakal runtuh.
Kita udah liat ini sebelumnya: AI udah lewati siklus itu dan udah pulih. Sekarang AI udah jadi hal nyata. Orang-orang menggunakannya, produktif, dan bakal bermanfaat buat kita semua dengan cara yang sangat signifikan. Kupikir kuantum harus melewati ‘musin dingin’ itu, di mana orang-orang akan kecewa, mengabaikannya, lalu nanti ada orang-orang brilian yang nemuin cara memanfaatkannya dan membuatnya lebih kompetitif dibanding cara tradisional.
Ada banyak masalah yang harus diselesaikan. Komputer kuantum gampang banget terganggu. Mereka bakal punya banyak ‘kesalahan’—bakal rusak karena sifat komputasinya yang sangat rapuh. Sampai kita bisa membuatnya lebih tahan terhadap kegagalan itu, nggak akan bisa bekerja sebaik yang kita harapkan. Aku nggak yakin kita bakal punya laptop kuantum. Mungkin aku salah, tapi setidaknya nggak bakal terjadi dalam hidupku.
Komputer kuantum juga butuh algoritma kuantum, dan saat ini kita punya sangat sedikit algoritma yang bisa dijalankan efektif di komputer kuantum. Jadi komputasi kuantum masih dalam tahap bayi, begitu juga infrastruktur yang akan menggunakannya. Algoritma kuantum, perangkat lunak kuantum, teknik yang kita punya—semuanya masih sangat dasar.
Kapan kita bisa mengharapkan—jika pernah—transisi dari sistem tradisional ke kuantum?
Sekarang udah banyak pusat superkomputer di dunia, dan mereka punya komputer yang sangat kuat. Itu komputer digital. Kadang komputer digital ditambah sesuatu buat ningkatin performa—akselerator. Sekarang akselerator itu GPU, unit pemrosesan grafis. GPU bisa melakukan sesuatu dengan sangat baik, dan emang didesain untuk itu. Dulu itu penting buat grafis; sekarang kita memodifikasinya supaya GPU bisa memenuhi kebutuhan komputasi kita.